Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung Ditutup Gara-Gara Serangan Corona
"Kami berharap semua pedagang sudah mengetahui informasi itu," ujarnya.
Muhibuddin mengatakan selama ini di pasar tradisional yang dikelola PD Pasar sudah menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah yakni pedagang dan pembeli diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menyediakan cairan pembersih tangan dan alat tes suhu badan.
"Selama ini kami sudah ketat menerapkan protokol kesehatan. Namun karena ada pedagang yang positif COVID-19, ya, kami memutuskan untuk menutup pasar selama 14 hari," katanya.
Untuk pasar krempyeng (dagangannya habis sekali jual) di sekitar Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung, Muhibuddin mengatakan pasar itu bukan kewenangan PD Pasar melainkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) setempat.
"Banyak juga PKL (pedagang kaki lima) yang berjualan di luar pasar. Bahkan kalau sore hari banyak yang berjualan takjil," katanya.
Hingga saat ini sudah ada tujuh pasar di Surabaya yang ditutup akibat pedagangnya terpapar COVID-19, yakni Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya (PGS), Pasar Gresik PPI, Pasar Kupang Gunung, Pasar Jojoran I, Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung. (antara/jpnn)
Sebelum Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung, sudah ada lima pasar di Surabaya yang juga ditutup gara-gara corona.
Redaktur & Reporter : Adek
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- 1 Warga Palembang Positif Covid-19, Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Kembali Pakai Masker
- Satu Warga Palembang Positif Covid-19
- FBI Percaya Covid-19 Lahir di Fasilitas Milik China Ini
- Awas! Kasus Positif Covid-19 Daerah Ini Naik Lagi