Pasar Sudah Antisipasi Kenaikan Harga BBM
Sabtu, 25 Oktober 2014 – 10:16 WIB
JAKARTA - Tim ekonomi pemerintahan yang baru akan langsung dihadapkan pada tantangan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Pelaku pasar modal pun sudah mengantisipasi rencana itu.
Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) menyatakan, meski belum dipastikan kapan waktunya, kenaikan harga BBM bersubsidi diprediksi tetap menjadi prioritas awal pemerintahan anyar. "Memang ini kebijakan yang terasa tidak populis. Tetapi, lebih baik tidak populis sekarang tetapi kemudian perekonomian positif daripada mengejar popularitas tetap perekonomian tersandera beban subsidi," ucap analis AAEI dari Quant Capital Indonesia Hans Kwee kemarin.
Baca Juga:
Yang terpenting, kata Hans, pemerintah segera melakukan serangkaian antisipasi, terutama untuk sektor transportasi dan logistik, agar tidak terlalu terbebani. Tujuannya, kenaikan inflasi tidak terlampau signifikan. "Sebab, kalau biaya transportasi dan logistik naik, harga barang akan langsung naik. Meskipun, secara umum, jika terjadi kenaikan harga BBM, perusahaan sektor consumer akan melakukan adjusting (penyesuaian) harga," ulasnya.
Kepala Riset PT Recapital Securities Andrew Argado mengatakan, yang terpenting adalah antisipasi pemerintah dalam menahan dampak kebijakan tersebut. "Ya, mungkin bisa saja ada subsidi dalam bentuk lain khusus untuk sektor transportasi dan logistik. Kuncinya ada di penyaluran dana penghematan dari kenaikan BBM subsidi itu digunakan untuk apa," kata Andrew.
JAKARTA - Tim ekonomi pemerintahan yang baru akan langsung dihadapkan pada tantangan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Pelaku pasar modal
BERITA TERKAIT
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Bank Mandiri Buktikan Komitmen Menyukseskan 3 Juta Rumah Dengan Jadi Penyalur FLPP
- Layanan CRM OCA Bantu UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- IDSurvey Buka Kantor Cabang di Singapura
- Targetkan Green Growth, Ini 3 Proyek Kolaborasi dari SCG di ESG Symposium 2024