Pasar Tanah Abang 'Bangkit Lagi', Jelang Ramadan 2022 Begini Suasanya
jpnn.com, JAKARTA - Menjelang bulan suci Ramadan suasana Pasar Tanah Abang Jakarta, Pusat kembali bergeliat.
Sejumlah warga terutama mak-mak mulai berdatangan sampai berjubel menuju ke toko baju.
Pantauan JPNN.com di lokasi, Rabu (23/3) warga terus berdatangan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Petugas di Pasar Tanah Abang, khususnya di Blok A dan Blok B juga terus mengingatkan para pengunjung untuk selalu memakai masker dan memiliki sertifikat vaksin.
Selain itu, warga juga banyak membeli kebutuhan lain, misalnya membeli tas, sandal, baju sehari-hari hingga celana panjang dan baju koko untuk Ramadan.
Para pedagang di Pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu juga menawarkan diskon kepada para pembeli, seperti gamis wanita dijual dengan harga mulai dari Rp 75-90 ribu.
Beberapa harga ditawarkan kepada pembeli dengan mencantumkan tulisan harga murah, bahkan sampai para penjual berteriak-teriak heboh.
“Harga murah, harga murah. Ayo abisin, selagi ada," kata salah satu penjual.
Salah satu pedagang baju muslim pria, Umar mengatakan pengunjung pada Ramadan kali ini berbeda dengan sebelumnya.
Menurut Umar, sekarang membludak, bahkan sudah banyak yang mulai borong sarung dan peci.
"Hari libur pasti lebih ramai lagi," ungkapnya.
Dengan demikian, kata Umar, pembeli pakaian di kios miliknya mengalami peningkatan.
Terlihat juga toko menjual mukena hingga sajadah ramai oleh pengunjung.
Di dalam Pasar Tanah Abang terlihat petugas keamanan juga berkeliling untuk melihat situasi mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19.(mcr28/jpnn)
Menjelang bulan suci Ramadan suasana Pasar Tanah Abang Jakarta, Pusat kembali bergeliat.
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis
- Pemerintah Beberkan Penyebab Harga MinyaKita Meroket
- IDCTA Sebut Indonesia Berkapasitas Mengelola Emisi Karbon
- Pertumbuhan Pasar Kopi Indonesia Tercepat di Dunia, Fore Coffee Buka 61 Gerai Baru
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita