Pasar Tanah Abang Ramai Dikunjungi, ini 3 Faktor Penyebab Orang Nekat ke Luar Rumah
![Pasar Tanah Abang Ramai Dikunjungi, ini 3 Faktor Penyebab Orang Nekat ke Luar Rumah](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/05/20/menjelang-hari-raya-idul-fitri-warga-berburu-kebutuhan-lebaran-di-kawasan-jati-baru-raya-tanah-abang-jakarta-tanpa-peduli-psbb-foto-ricardojpnncom-25.jpg)
jpnn.com - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memang sudah ditetapkan di berbagai wilayah, terutama di Jakarta yang sudah berjalan sejak April lalu. Dengan adanya PSBB, diharapkan bisa menekan jumlah penyebaran virus corona di Indonesia.
Namun, sepertinya masyarakat tidak lagi peduli dengan PSBB, karena dalam beberapa hari terakhir di sejumlah pasar terlihat ramai pengunjung.
Beberapa masyarakat yang terpantau tidak mengindahkan imbauan PSBB pemerintah, yakni ada di pasar daerah Tanah Abang, Sumedang, dan Cisarua.
Mengapa Orang Serbu Pasar Padahal Ada Pandemi Virus Corona?
Satu minggu menjelang lebaran, kondisi pasar Tanah Abang terlihat dipadati oleh pengunjung.
Pasar Tanah Abang mulai dipadati pengunjung sejak Rabu (13/5) lalu, dan jumlah pengunjung semakin meningkat sejak Senin (18/5) kemarin.
Tidak hanya di Jakarta, tapi hal serupa juga terjadi di Pasar Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Berdasarkan laman Detik, sejak Senin lalu, warga mulai terlihat memadati area pasar untuk memenuhi kebutuhan jelang Idul Fitri.
Mirisnya lagi, banyak masyarakat yang tidak mengikuti protokol kesehatan di tengah PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona, yakni dengan tidak menggunakan masker.
Risiko penularan virus corona bisa datang dari mana saja, terutama pada tempat keramaian. Tidak dimungkiri juga, bahwa penyebaran virus corona di pasar bisa saja tinggi.
- CRSC Dukung Industri Ritel & Pusat Perbelanjaan Adaptif dan Kompetitif
- Menko Airlangga Beberkan Faktor Pendorong PMI Manufaktur Ekspansi Lebih Tinggi
- Bangun Kematangan Talenta, dibimbing.id Hadirkan Talent Connect
- Berani Memainkan Harga Beras, Pedagang Nakal Siap-Siap Saja
- Awal Tahun Harga Cabai Rawit Merah Meroket jadi Rp 117 Ribu Per Kilogram
- Polemik Pasar Tumpah Ciwaringin Memanas, Warga Beri Deadline 1 Minggu