Pasar Tradisional di Cirebon Terancam
Minim Fasilitas, Kurang Diperhatikan Pemerintah
Minggu, 17 Juli 2011 – 08:11 WIB
![Pasar Tradisional di Cirebon Terancam](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20110717_080427/080427_340018_Pasar_Tradisional_PB.jpg)
Pasar Tradisional di Cirebon Terancam
KUNINGAN - Sejumlah pasar tradisional dan juga pasar desa di Kabupaten Kuningan, perlu mendapat perhatian. Pasalnya, sebagian ada yang sudah mati suri karena kurangnya perhatian pemerintah. Padahal, selain menjadi gantungan hidup warganya, pasar tradisional juga seharusnya bisa lebih maju jika pemerintah ikut campur tangan. Misalnya, dengan menyediakan fasilitas penunjang berupa bangunan pasar yang layak serta penyediaan sarana angkutan umum. “Dulu ada yang dagang di sini. Jumlahnya sekitar dua orang. Tapi sekarang sudah pada pergi karena tidak ada masyarakat yang belanja ke sini. Penyebabnya karena tidak ada angkutan yang khusus menuju pasar desa, juga kurangnya perhatian dari pemerintah. Akhirnya masyarakat lebih memilih belanja ke Pasar Cilimus atau Pasar Kramatmulya,” cetus beberapa warga di sekitar Pasar Desa Japara.
Salah satu pasar desa yang mengalami kebangkrutan adalah Pasar Desa Japara, Kecamatan Japara. Semula pasar ini digadang-gadang bisa menjadi urat nadi warga Kecamatan Japara. Apalagi dengan dihotmiknya ruas jalan Cilimus-Ciawigebang beberapa waktu lalu membuat warga berharap pasar yang dibangun ala kadarnya itu bisa berkembang. Namun alih-alih maju, pasar yang lokasinya berada di ruas jalan Cilimus-Ciawigebang itu kini dipenuhi ilalang serta tanaman lainnya.
Sebenarnya, pihak desa sendiri sudah berupaya mendatangkan pedagang untuk menempati pasar yang memiliki empat los tersebut. Sayangnya, upaya itu tidak membuahkan hasil. Sejak dibangun di era Bupati Drs H Arifin Setiamihardja MM, hanya ada dua pedagang yang berasal dari warga setempat yang menempati kios itu. Akhirnya, pelan tapi pasti, Pasar Desa Japara tak berfungsi dan ditinggalkan pedagangnya. Sekarang, pasar yang dibangun dengan dana puluhan juta rupiah itu benar-benar mati.
Baca Juga:
KUNINGAN - Sejumlah pasar tradisional dan juga pasar desa di Kabupaten Kuningan, perlu mendapat perhatian. Pasalnya, sebagian ada yang sudah mati
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, Rumah Tidak Layak Huni Mang Upin Kini Sudah Dibedah
- Konektivitas Transportasi Terpadu, JR Connexion PIK 2–Stasiun KCIC Halim Resmi Beroperasi
- Prabowo Minta Efisiensi Anggaran, Ini Langkah yang Dilakukan Muhammad Farhan
- Remaja Terseret Arus Banjir di Lombok Tengah Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Bocah Hilang Terseret Arus di Lombok Timur Ditemukan Meninggal Dunia
- PAM Jaya Perluas Bantuan Tandon Air untuk Wilayah yang Membutuhkan