Pasca 2014, Presiden Baru Jangan Takut Politisasi
Jika Calonkan Sri Mulyani, Demokrat dan Golkar Bisa Cerai
Senin, 13 Juni 2011 – 08:02 WIB
Jika diperlukan koalisi, Andrinof menilai ke depan harus ada aturan yang baku dan jelas. Ini demi menghindari politisasi yang berlebihan dari anggota koalisi. "Jika ke depan sistem-sistem yang dibutuhkan tidak diatur, maka masalah yang terjadi sekarang bakal berulang kembali," ujar Direktur Eksekutif Cirrus Surveyor Group itu mengingatkan.
Baca Juga:
Andrinof memprediksi, proses koalisi pasca pemilu 2014 akan terlihat dalam pencalonan Presiden nantinya. Pernyataan SBY yang melarang anggota keluarganya mencalonkan diri, menjadi pintu masuk bagi capres lain untuk bersaing. "Demokrat dan Golkar bisa jadi akan tetap bersama, sementara PDIP memiliki posisi tawar tersendiri," ulasnya.
Namun, kebersamaan Demokrat dan Golkar juga bisa saat pencalonan presiden. Tidak menutup kemungkinan Demokrat bakal mengusung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai capres. Pencalonan SMI bisa menjadi pintu perpisahan dua partai besar itu. Perbedaan pandangan antara SMI dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie bisa memecah koalisi itu. "Jika Demokrat mencalonkan SMI, tidak mungkin Golkar mau ikut berkoalisi," tandasnya.
Pengamat Politik Universitas Paramadina Gun Gun Heryanto menambahkan, desain koalisi yang terjadi saat ini mereduksi keberadaan sistem presidensiil. Sepakat dengan pernyataan Andrinof, akan muncul problem yang sama jika paket koalisi yang terjadi saat ini kembali dilanggengkan pasca 2014. "Jika investor politik pasca 2014 masih banyak, situasi sama akan terjadi," kata Gun Gun.
JAKARTA - Sosok Presiden RI pasca pemilihan umum nasional 2014 mendatang diharapkan tidak terlalu berkutat pada hitung-hitungan koalisi. Ancaman
BERITA TERKAIT
- Jokowi Turun Gunung Pas Pilkada, Ronny: Tanda Elektabilitas RK dan Luthfi Morosot
- Elektabilitas Unggul Jauh, Wahono-Nurul Punya Peluang Besar Menang Pilkada Bojonegoro
- Survei Pilgub Jateng SMRC-Indikator Janggal, Persepi Harus Bongkar Data
- Survei Pusat Kajian Hukum dan Pemerintahan UIN Jakarta: RK-Suswono Menang 1 Putaran
- Pengamat Sebut Pilkada Jakarta 2024 Jadi Ajang Pertarungan Para King Maker, Siapa?
- Pilkada Kampar: Elektabilitas Yuyun-Edwin Memimpin