Pasca Gempa Popularitas Naoto Kan Naik
Senin, 28 Maret 2011 – 07:51 WIB
Kekecewaan masyarakat tersebut juga dicurahkan dalam bentuk demo. Kemarin (27/3) ratusan orang turun ke jalan untuk bergabung dengan aktifis anti nuklir. Mereka prihatin dengan krisi nuklir yang terjadi akibat meldaknya reaktor di PLTN Fukushima, pasca gempa bumi dan tsunami. Di ibu kota, sekitar 300 orang berjalan ke arah kantor pusat Tokyo Electric Power, perusahaan operator PLTN Fukushima Daiichi. "Kami tidak butuh PLTN," teriak para demonstran.
Baca Juga:
Massa dalam jumlah yang sama juga berdemonstrasi di pusat Kota Nagoya. Mereka berkumpul di luar kantor cabang perusahaan operator listrik daerah Chubu Electric Power. "Kami tak ingin ada Fukushima lainnya," teriak mereka. "Saya ingin menentukan jalan hidup saya sendiri dan tidak ingin meninggalkan bahaya bagi generasi berikutnya," ujar seorang penduduk Nagoya, Shigeko Furumichi, 63, yang bergabung dengan demonstran.
Para pemerhati lingkungan telah lama memperingatkan adanya risiko akibat pembangunan PLTN Hamaoka, oleh Chubu Electric Power, di Prefektur Shizouka, 120 kilometer dari Nagoya. PLTN tersebut bediri di atas area gunung berapi dekat pertemuan dua lempeng yang berpotensi menjadi epistentrum gempa berskala besar. Jepang, yang menjadi rumah bagi 20 persen gempa bumi terdahsyat, 30 persen pasokan listriknya justru digerakkan oleh PLTN.
PLTN Fukushima yang sudah tua rusak akibat gempa 9,0 skala richter dan tsunami. Radiasi nuklirnya telah mengontaminasi bahan makanan dan air minum di sekitarnya. "(Pemerintah) Jepang selalu berbohong ketika mempromosikan keuntungan penggunaan PLTN," tandas seorang demonstran, Atsuchi Fujuki.
TOKYO- Bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang, "menguntungkan" bagi pemerintah. Sebuah survei menunjukkan bahwa popularitas Perdana
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer