Pasca Penolakan Grasi, PM Abbott Terus Upayakan Pengampunan Chan-Sukumaran

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan, pemerintahannya terus memohon kepada pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan nyawa terpidana mati kasus ‘Bali Nine’, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Grasi yang diajukan kedua warga Australia itu kepada Presiden Jokowi resmi ditolak, dan eksekusi atas keduanya-pun segera dilakukan oleh regu tembak.
Dalam sebuah pernyataan, PM Abbott menyebut, Chan dan Sukumaran "layak mendapat pengampunan", dan menggambarkan keduanya sebagai "pribadi yang telah berubah," yang telah membantu untuk merehabilitasi tahanan lain.
Pernyataan PM Abbott itu tak merinci apakah ia telah berbicara dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, secara pribadi tentang masalah ini, tetapi disebutkan bahwa ia dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop melakukan "semaksimal mungkin" untuk mencegah eksekusi Sukumaran dan Chan.
Sang Perdana Menteri mengutarakan, ia telah berbicara kepada keluarga kedua terpidana pada (23/1) dan akan terus menawarkan dukungan Pemerintah kepada mereka.
Pemimpin Oposisi Australia, Bill Shorten, juga menyampaikan rasa simpati kepada keluarga para terpidana.
Bill mengatakan, ia telah diinformasikan tentang masalah ini dan merasa lega karena Pemerintah Australia melakukan "segalanya yang bisa dilakukan".
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan, pemerintahannya terus memohon kepada pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan nyawa terpidana
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia