Pascademo Tolak RUU Ciptaker, Kontrakan Buruh Didatangi Petugas, Ini yang Terjadi
jpnn.com, BOGOR - Demo penolakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis (8/10) lalu berpotensi memunculkan klaster baru Covid-19.
Guna mengantisipasi hal tersebut, pemerintah desa bersama dengan relawan dan Satgas Covid-19 Desa Gunungputri, Bogor, Jawa Barat, melakukan penyemprotan cairan disinfektan di permukiman warga dekat lokasi aksi unjuk rasa.
Tidak hanya itu, satu per satu penghuni permukiman dekat lokasi aksi demo pun dilakukan pemeriksaan suhu tubuh oleh Satgas Covid-19 Kecamatan Gunungputri.
Kepala Desa Gunungputri Daman Huri menuturkan, penyemprotan dan pengecekan suhu dilakukan di wilayah RT 02 /12 Gang Tempe, Desa Gunungputri.
“Ini rutin secara bergilir yang dilakukan oleh pemdes dikerjakan oleh satuan tugas khusus, Satgassus Covid-19 Desa Gunungputri dan karang taruna desa. Apalagi kemarin sempat ada unjuk rasa, kami antisipasi klaster unjuk rasa ini,” katanya seperti dilansir radarbogor.id.
Sementara itu, Sukarelawan Gemawana Indonesia menuturkan, pengecekan suhu para buruh pabrik serta penyemprotan disinfektan ini untuk mengantisipasi adanya kluster baru.
“Penyemprotan disinfektan dan pengecekan suhu dilakukan di rumah kontrakan sejumlah pekerja pabrik,” tukasnya. (all/radarbogor)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Satgas Covid-19 mendatangi kontrakan yang dihuni sejumlah buruh, pascademo menolak RUU Cipta Kerja.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Ribuan Buruh Surabaya Bersemangat Memenangkan Khofifah-Emil
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah