Pascagempa, Jumlah Penumpang di Bandara Palu Meningkat Pesat
Sementara itu progress perbaikan sisi udara Bandara juga terus dilakukan dengan maksimal. Runway 33 yang panjang 2.500 m, sekitar 250 m dari ujung Runway mengalami rusak berat.
"Gempa susulan yang terjadi kemarin, mengakibatkan kerusakannya bertambah, untuk itu saat ini sedang dilakukan kajian geoteknik untuk menentukan langkah penanganan perbaikan," jelas dia.
Pada Runway 15, 250 m dari ujung Runway mengalami kerusakan sedang berupa penurunan dan retak memanjang. Perbaikan yang dilakukan adalah rekonstruksi perkerasan runway dengan pengecoran beton K 350 vol +- 173 m3 dan dilakukan injeksi grouting pada bagian yang retak sepanjang +- 40 m. Perbaikan ditargetkan selesai pada 11 Oktober 2018 sehingga efektif panjang runway menjadi 2.250 x 45 m.
Kondisi Taxiway A dan B berfungsi normal, apron juga berfungsi normal. Sementara itu kondisi dan operasional peralatan navigasi penerbangan, ATC Mobile Tower telah berfungsi penuh dengan jumlah ATC yang bertugas di Mobile Tower sebanyak 24 Orang.
"Untuk tower darurat telah dilakukan pembongkaran pembangunan kembali," jelas dia.(chi/jpnn)
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub terus berupaya memperbaiki fasilitas dan meningkatkan layanan agar seperti sebelum terdampak gempa bumi dan tsunami.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Kemenhub Gelar Pembekalan Satker, Fokus Evaluasi dan Bahas Pelaksanaan Anggaran 2023
- Tingkatkan Pengawasan, Kantor OBU Wilayah VI Padang Gelar Kampanye Keselamatan Transportasi Udara
- Kemenhub Hadirkan Layanan BTS Teman Bus di Makassar, Cek Rutenya
- Kelompok Ini Boleh Naik Pesawat saat Larangan Mudik 2021
- Alami Kendala Teknis, Pesawat Trigana Air Kembali ke Bandara Halim
- Ditjen Perhubungan Udara Gelar KP3K di Bandara Tunggul Wulung