Pascapandemi Covid-19, Kue Iklan di Indonesia Menggiurkan dan Jadi Rebutan
jpnn.com - JAKARTA - Indonesia menjadi pasar yang menggiurkan bagi perusahaan periklanan setelah masa pandemi ini karena didukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan cenderung lebih kuat dibandingkan dengan negara lainnya.
Lembaga riset bisnis Statista pada Juni 2022 memproyeksikan belanja iklan digital di Indonesia mencapai total USD 2,28 miliar pada akhir tahun.
Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi USD 2,55 miliar pada 2023, mewakili peningkatan hampir 12 persen dari tahun ke tahun.
“Indonesia menjadi salah satu pasar yang mendorong pembelanjaan iklan marketing dan pertumbuhan di kawasan ini," kata Pieter-Jan de Kroon, CEO Entravision MediaDonuts, pada media gathering di Alila, Jakarta, Rabu (16/11).
Advertiser Indonesia selalu terbuka untuk mempelajari platform periklanan baru sehingga lebih unggul dalam ranah kompetisi.
Hal tersebut turut berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan belanja iklan di tanah air.
Melihat kondisi tersebut, perusahaan teknologi advertising Entravision MediaDonuts yang telah bekerja sama dengan perusahaan platform teknologi kelas dunia, yaitu Twitter, TikTok, Spotify, Criteo, dan platform lainnya di Asia-Pasifik, memandang optimistis bakal makin tumbuh dan melakukan ekspansi jalur cepat pada 2023.
"Kami terus melakukan pengembangan dan ekspansi yang kuat di Asia-Pasifik, ini makin dipercepat sejak diakuisisi Entravision pada Juli 2021," tambahnya.
Pascapandemi Covid-19, kue iklan di Indonesia menggiurkan dan jadi rebutan. Simak pemaparan lembaga riset ini.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Gandeng Petenis Asal Prancis Alize Lim, Tolak Angin Luncurkan Iklan Baru
- SALVO Masuk Daftar Top 10 Creative Agencies
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19