Pasek Sebut Syarif Hasan Hanya Bikin SBY Pusing
jpnn.com - JAKARTA - Kader Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika mengatakan posisi Ketua Harian DPP Partai Demokrat yang kini diduduki Syarif Hasan hanya bikin pusing Ketum Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karenanya dia menilai PD tidak membutuhkan posisi tersebut.
Ini disampaikan Pasek menanggapi langkah Syarif Hasan yang melakukan pemecatan terhadap para pimpinan DPC PD di sejumlah daerah.
"Ketua harian gak perlu, bikin ribet. Apalagi dikelola oleh orang-orang yang ngawur, ugal-ugalan, tak tertib administrasi. Yang pusing adalah ketua umumnya karena ulah Syarif Hasan. dia memecat dan mencopot DPC-DPC tanpa alasan yang jelas. SBY pusing dan harus memperbaiki ulah Syarif Hasan," kata Pasek saat dihubungi, Jumat (24/4).
Senator asal Bali ini juga menilai Syarif Hasan dkk lah yang terus mendorong agar SBY kembali menjadi ketum PD. Di sisi laijn, secara de facto mantan Menteri Koperasi dan UKM itu tinggal menikmatinya sebagai ketua harian.
Karenanya, Pasek mengingat agar SBY mewaspadai sepak terjang Syarif Hasan dkk. "SBY harus waspadai orang yang ugal-ugalan karena mendorong SBY maju. Kalau mereka yang maju pasti tak dapat dukungan, sehingga berlindung dibalik SBY agar bisa kelola partai. Jangan sampai SBY terbuai oleh mereka," tegas Pasek.
Dia juga mengingatkan agar SBY memegang janji dan ucapannya saat KLB PD lalu, bahwa dia hanya akan menghantarkan PD sampai 2015. "Kita ingat Gadjah Mada yang memegang Sumpah Palapa dan itu dibuktikan oleh Gadjah Mada sehingga sumpah itu dikenang sepanjang masa," tambahnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Kader Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika mengatakan posisi Ketua Harian DPP Partai Demokrat yang kini diduduki Syarif Hasan hanya bikin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul
- Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso