Pasien Cuci Darah Keluhkan Pelayanan
Sabtu, 25 Mei 2013 – 02:15 WIB
KUPANG - Salah satu pasien cuci darah di RSU WZ.Yohannes Kupang, Fransiskus Nesi mengeluhkan sistim pelayanan yang diberikan rumah sakit milik pemerintah provinsi itu. Karena pelayanan dokter termasuk pemberian resep dilakukan menggunakan telepon.
"Kami sesalkan karena komunikasi antara dokter dan perawat di ruangan itu untuk menangani suami saya, termasuk pemberian resep obat dilakukan melalui telepon," kata isteri pasien, Theresia Amanda Eno, Jumat (24/5).
Menurut dia, pelayanan yang tidak maksimal itu membuat suaminya mengalami koma beberapa hari lalu, karena tidak ada penanganan dari dokter. Theresia menjelaskan, suaminya menjalani cuci darah sekitar setahun lamanya. Perawatan yang dilakukan selama ini berjalan normal. Cuci darah yang dilakukan sebelumnya dilakukan dua kali dalam seminggu yakni Selasa dan Jumat. Namun akhir- akhir ini, perawatan cuci darah dilakukan tiga kali dalam seminggu, yakni Selasa, Kamis dan Sabtu. "Penambahan hari cuci darah selama seminggu karena kondisi kesehatan mengharuskan demikian," katanya.
Dia mengatakan, persoalan terjadi ketika suaminya opname di RSUD W. Z. Johannes. Dokter melalui perawat yang ada di ruangan tempat suaminya dirawat menyatakan bahwa suaminya tidak bisa dilayani cuci darah, karena tekanan daranya naik.
KUPANG - Salah satu pasien cuci darah di RSU WZ.Yohannes Kupang, Fransiskus Nesi mengeluhkan sistim pelayanan yang diberikan rumah sakit milik pemerintah
BERITA TERKAIT
- Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan