Pasien Demam Berdarah Meningkat, RSUD Kurang Ruangan
jpnn.com, PONOROGO - Semakin banyaknya warga yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) menyebabkan ruang di RSUD Dr Hardjono, Ponorogo, Jatim overload. Di ruang Delima, misalnya.
Sebanyak 39 kamar yang tersedia tidak sanggup menampung 47 pasien. Meskipun, tidak semua pasien anak yang dirawat di rumah sakit berpelat merah itu menderita DBD.
Maya Laili, misalnya. Anak 13 tahun asal Pakunden, Ponorogo, itu harus menjalani perawatan di lorong ruang. Dia yang menderita talasemia itu harus bersabar menanti pasien lain keluar dari rumah sakit.
''Gak apa-apa di sini dulu. Mudah-mudahan lekas ada ruang cadangan,'' harap Sriyani, 50, nenek Laili.
Sementara itu, Muhammad Adila Fiza, 8, asli Desa Wringinanom, Sambit, yang dinyatakan suspect DBD diizinkan pulang ke rumah kemarin (17/1). Dia menjalani rawat inap sejak Senin (14/1).
''Alhamdulillah, sudah boleh pulang. Semoga keadaan anak saya semakin baik,'' kata Pujiharianto, 39, ayah Fiza.
Namun, kekhawatiran Pujiharianto belum sepenuhnya sirna. Sebab, DBD telanjur mewabah di desanya.
Dia pun berharap agar pemerintah setempat lekas mengambil tindakan tangkas. Tujuannya, jumlah penderita tidak bertambah.
Pemerintah daerah setempat diharapkan segera mengambil tindakan tangkas mencegah penyebaran demam berdarah.
- 1.243 Orang Positif Demah Berdarah di Sumenep
- Cegah DBD, Ribuan Keluarga Ikut Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
- Kasus DBD Meningkat, Upaya Preventif Jadi Alternatif
- Tren Penyebaran Kasus DBD di Solo Menurun
- Kasus DBD Tembus 88 Ribu, Lestari Moerdijat: Efektivitas Pencegahan Harus Ditingkatkan
- 4 Pasien DBD di Banyuwangi Meninggal Dunia