Pasien di Kerangkeng Bupati Langkat Ada yang Tewas Dianiaya, Jumlahnya?
jpnn.com, MEDAN - Komnas HAM RI menemukan fakta bahwa ada pasien di kerangkeng milik Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang dianiaya hingga tewas.
"Faktanya memang kami temukan terjadi proses rehabilitasi yang memang penuh dengan catatan kekerasan, kekerasan fisik sampai hilangnya nyawa," kata Komisioner Komnas HAM Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Mohammad Choirul Anam, saat konferensi pers di Mapolda Sumut, Sabtu (29/1).
Choirul menjelaskan bahwa temuan adanya pasien yang dianiaya hingga tewas itu ternyata juga ditemukan oleh Polda Sumut dengan korban yang berbeda.
Pihaknya tidak memerinci berapa banyak pasien yang tewas karena mendapat kekerasan di dalam kerangkeng itu.
Pasalnya, hal tersebut masih didalami.
"Lebih dari satu. Jangan tanyak siapa namanya, dan jumlahnya karena memang sedang berproses. Terakhir
meninggal tak lebih dari satu tahun," bebernya.
Choirul mengatakan bahwa penganiayaan itu diterima oleh pasien sejak awal masuk ke kerangkeng itu.
Tingkat kekerasan itu mulai berkurang seiring berjalannya waktu.
Komnas HAM RI menemukan fakta bahwa ada pasien di kerangkeng milik Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang dianiaya hingga tewas.
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini
- Komnas HAM Upayakan Hukuman Mati Dihapuskan
- Ini Alasan Komnas HAM Terus Dorong Penghapusan Hukuman Mati
- Diskusi di Kemang Dibubarkan Paksa, Komnas HAM Angkat Bicara