Pasien Dokter Umum di Australia Tak Akan Bayar Biaya Ekstra
![Pasien Dokter Umum di Australia Tak Akan Bayar Biaya Ekstra](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Pemerintahan Tony Abbott telah menghapus rencana untuk mengenakan biaya tambahan sebesar 7 dolar bagi pasien dokter umum di Australia.
Perdana Menteri Australia ini mengumumkan sendiri bahwa usulan anggaran yang memicu perdebatan itu, akan dicabut.
"Tidak akan ada perubahan tagihan untuk anak di bawah 16 tahun, untuk pensiunan, veteran, dan orang-orang di panti jompo serta di rumah perawatan manula lainnya," kata Abbott.
Namun, Pemerintah memotong rabat jaminan kesehatan sebesar 5 dolar per kunjungan, yang dibayarkan kepada dokter, dalam upaya untuk mengatasi minimnya durasi tatap muka dokter dengan pasien, dan mendorong dokter untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasien.
Potongan rabat itu berarti, para dokter bisa memutuskan apakah akan menutup kekurangan dengan membebankan, apa yang Pemerintah Australia sebagai, ‘tagihan tambahan’ atau tidak.
"Pada akhirnya, ini adalah tantangan bagi para dokter, dan apa yang kami katakan kepada dokter yaitu, untuk orang dewasa yang tidak memiliki kartu asuransi tambahan, kami pikir tak akan masuk akal jika Anda membebankan tagihan tambahan, "kata PM Abbott.
"Dan apa yang ingin kami lakukan dengan undang-undang adalah memungkinkan mereka untuk langsung mengklaim rabat, asalkan tagihan tambahan yang mereka bebankan untuk pasien kelas tertentu, maksimal 5 dolar," sambungnya.
Pemerintahan Tony Abbott telah menghapus rencana untuk mengenakan biaya tambahan sebesar 7 dolar bagi pasien dokter umum di Australia.Perdana Menteri
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium
- Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Larang Atlet Transpuan Berlaga di Cabang Olahraga Putri
- Setelah 'Perjalanan Panjang', Keluarga Indonesia Ini Diperbolehkan Menetap di Australia