Pasien Ebola AS Kritis
jpnn.com - TEXAS - Kondisi pasien Ebola pertama yang terdeteksi di Amerika Serikat (AS), Thomas Eric Duncan, terus memburuk. Kemarin (5/10) Texas Health Presbyterian Hospital yang merawat pria berkebangsaan Liberia tersebut menyatakan, kondisinya kini kritis. Sebelumnya, pihak Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit AS mengungkapkan, Duncan tengah dirawat secara intensif.
"Sebanyak sepuluh orang dinyatakan berrisiko tinggi tertular Ebola setelah melakukan kontak dengan Duncan. Namun, sejauh ini mereka belum menunjukkan tanda-tanda tertular," ujar Komisioner Departemen Pelayanan Kesehatan Texas Dr David Lakey. Ebola telah merenggut lebih dari 3.400 nyawa di Afrika Barat.
Mereka yang diisolasi itu adalah anggota keluarga dan petugas kesehatan yang merawat Duncan kali pertama. Agar kejadian serupa tidak terulang, Direktur Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit AS di Atlanta Dr Thomas Frieden menyatakan, saat ini seluruh rumah sakit lebih berhati-hati ketika mengecek pasien yang berrisiko tinggi. Terutama yang baru bepergian dari Afrika Barat.
Di tempat terpisah, pasien Ebola asal AS yang dirawat di Nebraska, Dr Richard Sacra, kini kembali menjalani perawatan di ruang isolasi UMass Memorial Medical Center, Worcester, Massachusetts. Sacra sebelumnya dinyatakan sembuh.
Namun, dia kembali masuk rumah sakit setelah mengeluh mengalami panas dan batuk. Dokter memperkirakan dia terkena pneumonia, namun isolasi tetap dilakukan. Sebab, penyakitnya dikhawatirkan kambuh.
"Kami menunggu hasil akhir pengecekan yang mungkin diterima Senin petang (hari ini, Red)," ujar Dr Robert Finberg. Jika hasilnya negatif, Sacra diperbolehkan keluar dari ruang isolasi. (Reuters/CNN/sha/c15/dos)
TEXAS - Kondisi pasien Ebola pertama yang terdeteksi di Amerika Serikat (AS), Thomas Eric Duncan, terus memburuk. Kemarin (5/10) Texas Health Presbyterian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer