Pasien Meninggal, Keluarga Mengamuk, Dokter Dianiaya

Usai pertemuan dengan direktur RS Abepura serta managemen, Aloysius menyebut bahwa apa pun yang terjadi tak ada alasan yang membenarkan pelayanan kemanusiaan dihentikan. Jangan sampai karena sikap mogok ini akhirnya menimbulkan korban baru.
"Tidak bisa seperti itu, soal rasa aman managemen harus memastikan dengan berkoordinasi ke pihak kepolisian, bukan justru menghentikan pelayanan dan saya lihat ini cukup mengganggu," kaya Giay kepada Cenderawasih Pos.
Ia meyakini dari insiden pukul Rabu malam pukul 20.30 WIT sudah ada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan medis.
"Hitung saja sejak jam 9 malam kemarin sampai siang ini IGD sudah tutup. Pimpinan rumah sakit yang harusnya memberi jaminan soal ini dan tadi dalam pertemuan saya juga meminta untuk aktivitas jangan dihentikan," imbuhnya.
Selang beberapa menit seorang petugas medis menempelkan kertas dan menjelaskan soal tak adanya pelayanan di IGD lantaran insiden pemukulan yang dilakukan terhadap dokter, perawat, mahasiswa magang serta sopir ambulans.
Pegawai medis meminta adanya jaminan keamanan sebelum membuka pelayanan IGD. (ade/fia/tri)
Para tenaga medis sepakat untuk tidak melakukan aktivitas pelayanan di IGD RSU Abepura, Jayapura, Papua.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- 8 Orang Meninggal Dunia Akibat Laka Lantas Selama Arus Mudik Lebaran di Aceh
- Pelaku Penikaman Polisi di Pos Kompleks BMH Bagansiapiapi Ditangkap
- Mayat Wisatawan Bekasi yang Tenggelam di Pantai Ujung Genteng Ditemukan
- Heboh Penikaman di Karaoke See You Rohil, 2 Orang Tewas, Satunya Polisi
- Detik-Detik Pemotor Tewas Terjepit Badan Truk di Tulungagung, Innalillahi
- 4 Tentara AS Hilang di Lithuania Ditemukan Meninggal Dunia