Pasien Meninggal Saat Mengantre, RS Sanglah Ogah Lapor Polisi

Polisi mengecek identitas yang ditemukan di dompet korban. Yang mengagetkan, pemilik KTP atas nama Wayan Denes ternyata masih hidup.
Artinya, korban bukan Wayan Denes. Sebab, diketahui hidup dan menetap di Bangli. “Untuk sementara status korban masih Mr X,” beber petugas.
Kasubaghumas RS Sanglah Kadek Nariyantha mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap seorang pria yang meninggal di ruang tunggu poliklinik bedah. Hasilnya, tak ada penunggu atau keluarga yang menemani pasien misterius itu.
Berdasar hasil pemeriksaan luar, jenazah Mr X berusia antara 30 -50 tahun. “Ciri-cirinya warna kulit sawo matang, berat badan 91,5 kg, tinggi badan 160 cm, zakar tidak disunat, rambut hitam, jenggot dan kumis tercukur,” jelas Dokter Kunti dari forensik.
Kunti menjelaskan, pada bagian tubuh korban terdapat tato. Di bagian lengan kanan ada tato bergambar belati dan tengkorak dililit tali dan api.
Sedangkan pada dada korban ada tato bergambar stroberi. Sedangkan pakaian yang digunakan adalah t-shirt hitam bertuliskan Pearls warna putih dan celana pendek selutut warna abu-abu.
Di lain sisi, Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aan Saputra mengaku terkejut mendengar kabar ada calon pasien meninggal di ruang tunggu Poliklinik Bedah RS Sanglah
“Saya langsung koordinasi dengan SPKT polsek dan Polresta untuk memastikan kasus ini dilaporkan atau tidak. Setelah dipastikan tidak ada laporan, kami langsung berkoordinasi dengan pihak RS Sanglah,” ujar Iptu Aan Saputra.
Seorang lelaki calon pasien di Poliklinik Bedah RS Sanglah Denpasar pada Jumat lalu(12/5) tewas di ruang tunggu. Namun, penyebab pasti kematian pria
- ASDP: Arus Balik di Pelabuhan Gilimanuk Mulai Meningkat
- Yayasan Sole Family Bali dan Perjuangan Melawan Ketidakberdayaan
- Keamanan Wisata Air di Bali Dipertanyakan Setelah Turis Australia Meninggal
- Lapangan Tenis Belum Diserahterimakan, Sudah Dipakai Turnamen Internasional
- Ekspansi Berlanjut, DAIKIN Resmikan Proshop Showroom ke-4 di Bali
- Legislator PDIP Sebut Bandara Buleleng Bakal Memperberat 'Overtourism' di Bali