Pasien Miskin Merasa Diabaikan
jpnn.com - MATARAM-Seorang pasien miskin mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakkan selama menjalani perawatan di RSUD Kota Mataram. Pasien bernama Hilmia Azzaini merasa pihak rumah sakit (RS) telah mengabaikannya selama menjalani perawatan sejak Jumat (15/11) hingga Senin kemarin.
Sang suami, Hariawan menjelaskan, istrinya yang tengah hamil tua, mengeluhkan nyeri di perut. Ia lantas membawa istrinya ke polindes di dekat rumahnya di Karang Sukun. Oleh pihak polindes ia disarankan untuk melakukan persalinan di RSUD Kota Mataram.
Berbekal surat rujukan, Hariawan membawa istrinya selepas salat Jumat ke rumah sakit itu. Awalnya ia mendapatkan perlakuan yang sama seperti pasien lainnya. Namun belakangan setelah pihak rumah sakit mengetahui bahwa ia hanyalah seorang tukang parkir, perlakuan yang diterimanya mulai berubah. ”Awalnya sih baik, lama-lama saya terus diacuhkan,” ungkapnya.
Istrinya yang saat itu merasa tidak sanggup menahan sakit, meminta agar dilakukan operasi sesar. Namun saat meminta kepada petugas, dia diminta untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu. Total biaya yang dibebankan Rp 2.250.000, setengah dari biaya keseluruhan. Tidak berselang lama, dia kembali dipanggil untuk melunasi seluruhnya, Rp 4.500.000.
Ia saat itu menyanggupinya. Namun karena tidak membawa uang sebanyak itu Hariawan meminta agar diberi kelonggaran. Namun pihak RS bersikukuh bahwa biaya harus dibayar di depan. Ia yang bingung mencari uang itu, kemudian diacuhkan. Hingga pukul 18.00 Wita sang istri belum juga dioperasi. ”Dari siang sampai magrib istri saya dibiarkan, padahal kata polindes, kalau melahirkan gratis,” katanya.
Saking tidak kuat menahan sakit, istrinya sempat pingsan. Wajahnya membiru dan pucat. Tapi pihak RS tetap tidak berbuat apa pun. Setelah ia membentak dan marah lantaran emosi, barulah ada pihak medis yang menangani istrinya. Sejumlah petugas yang ada baru menyadari kalau keadaan wanita 30 tahun itu sudah kritis. Barulah kemudian ia mendapat perawatan seadanya.
Tidak sampai di situ, salah seorang dokter yang merasa terganggu dengan amarah Heriawan mengancam akan melaporkannya ke polisi.
”Saya emosi karena istri saya diacuhkan saja,” tuturnya.
MATARAM-Seorang pasien miskin mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakkan selama menjalani perawatan di RSUD Kota Mataram. Pasien bernama Hilmia
- Memiliki 8 Paket Sabu-Sabu, Pria di Palangka Raya Terancam Hukuman Berat
- Kapal Mengangkut Pekerja Migran Ilegal Tenggelam di Perairan Karimun, 3 Orang Hilang
- Kelulusan 1 PPPK Guru di Bima Dibatalkan, Ini Sebabnya
- Banyak Formasi PPPK 2024 Tahap 1 Tanpa Pelamar, Terungkap Penyebabnya
- Data Sementara Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Lumayan Banyak
- Tour de Singkarak Tidak Lagi Digelar