Pasien RS di Australia Selatan Keluhkan Pria dan Wanita Dicampur di Satu Bangsal

Rumah sakit milik pemerintah di negara bagian Australia Selatan sekarang akan membuka kesempatan bagi para pasien yang harus menginap di rumah sakit untuk tinggal di bangsal yang sesuai dengan jenis kelamin pasien.
Menurut Direktur Kesehatan Publik Australia Selatan Stephen Christley, adanya masukan dari para pasien membuat mereka memutuskan untuk mengubah kebijakan.
"Beberapa pasien sudah menyampaikan masukan bahwa mereka memerlukan privasi ketika harus menginap di rumah sakit dan mengatakan mereka merasa tidak nyaman bila tidur atau menggunakan fasilitas kamar mandi dan toilet dengan mereka yang memiliki jenis kelamin berbeda," kata Christley.
"Kadang ini karena faktor usia, yang lain juga karena persepsi, namun kenyataannya ada orang yang merasa tidak nyaman tidur satu bangsal dengan mereka berjenis kelamin lain, dan kami berusaha mengakomodir hal tersebut," tambah Christley.
Dr Christley mengatakan mulai sekarang staf rumah sakit akan berbicara dengan pasien dan keluarganya mengenai pilihan mereka bila harus menginap.
"BIla memungkinkan secara medis, pasien akan ditempatkan di dalam kamar atau bangsal yang khusus untuk wanita atau laki-laki saja, dimana akses ke kamar mandi juga untuk jenis kelamin yang sama."
Dr Christley menjanjikan mereka yang tidak bisa mendapatkan bangsal dengan jenis kelamin sama akan mendapat prioritas segera dalam waktu 24 jam.
"Akan ada berbagai pertimbangan dimana ada hal yang lebih penting dari sekedar jenis kelamin yang sama, misalnya di unit gawat darurat atau unit perawatan intensif."
Rumah sakit milik pemerintah di negara bagian Australia Selatan sekarang akan membuka kesempatan bagi para pasien yang harus menginap di rumah sakit
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia