Paskah Tegaskan Menolak Mundur
Senin, 04 Agustus 2008 – 13:41 WIB
JAKARTA — Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menegaskan tak akan mundur dari jabatannya, terkait desakan banyak pihak agar dia mundur karena diduga ikut menerima aliran dana BI. "Kita harus menghargai hak prerogatif presiden. Tapi terus terang, kalau karena tekanan politik ataupun tekanan opini yang akan membunuh karakter, saya rasa saya tidak akan mundur," tegas Paskah kepada wartawan di gedung Bappenas, Senin (4/8). Sementara itu mantan anggota Pansus RUU BI Hengky Baramuli menegaskan, dia tidak tahu menahu soal aliran dana BI tersebut. Dia juga mengaku tidak pernah menerima dana BI Rp 250 juta seperti yang diungkapkan Hamka Yandhu.
Paskah mengatakan, akan memberikan klarifikasi kepada Presiden Susilo Bambangan Yudhoyono. "Saya kira klarifikasi ini akan sangat tepat sehingga saya bisa menyampaikan substansi-substansi yang selama ini berkembang, baik di Tipikor maupun di media massa," ujarnya.
Baca Juga:
"Sebagai anggota Pansus saya tidak pernah diajak BI untuk membicarakan aliran dana BI. Saya juga tidak pernah tahu kalau ada dana BI, wong tidak pernah ada rapat yang ngebahas itu kok. Malah waktu ke luar negeri saya tidak ikut," katanya.
Hengky mengatakan, uang Rp 250 juta terlalu kecil buatnya. "Sebagai anggota panitia anggaran DPR RI dan anggota Pansus RUU BI, saya bisa dapat lebih dari itu. Tapi itu kalau saya mau loh ya, kan ini tidak. Saya bukan tipe koruptor. Saya juga sudah kasi tahu KPK agar mengusut tuntas masalah ini," pungkasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA — Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menegaskan tak akan mundur dari jabatannya, terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak