Paslon NADI Dinilai Mendiskreditkan Perempuan Gegara Singgung Pernikahan & Karakter Fisik
Di sisi lainnya, Hardi dinilai tidak menghargai perempuan yang telah menjadi istrinya karena dengan terang-terangan menilai fisik dari wanita lain di ruang publik.
“Satu sisi melecehkan istrinya, satu sisi lagi melecehkan pasangan rivalnya di pilkada. Sisi istrinya itu, dia tidak menghargai istrinya dengan mengatakan secara terbuka mengatakan “cantik” itu tidak menghargai pasangan hidupnya,” ujarnya.
Terakhir, Efriza menyayangkan pernyataan yang dilontarkan Hardi kepada Claudia. Menurutnya hal tersebut menciderai semangat berdemokrasi dan mendiskreditkan perempuan dalam ruang politik.
“Dia tidak menghargai perempuan, tidak menghargai perempuan dalam karir politiknya, dan tidak menghargai demokrasi itu sendiri,” pungkas Efriza. (cuy/jpnn)
Pasangan Nuryanto-Hardi Selamat Hood (NADI) dinilai mendiskreditkan perempuan di ruang publik.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Tak Ingin Pilkada Diwarnai Golput, Aliansi Relawan Rido: Tiap Suara Sangat Berarti
- Lima Paslon Pilkada Rohul 2024 Deklarasi Damai, Diinisiasi Oleh Kepolisian
- AKBP Boby Edukasi Bahaya Narkoba kepada Pemilih Pemula dan Sosialisasi Pilkada Damai
- Indahnya Pilkada di Riau, Seluruh Calon Kepala Daerah Doa Bersama untuk Kedamaian
- Begini Cara Polresta Pekanbaru-Lapas Perempuan Ciptakan Pilkada Damai dan Ceria
- Cara Unik Satlantas Polresta Pekanbaru Sosialisasi Pilkada Damai di CFD