Pasokan Air Bersih Masih Terganggu
Rabu, 07 September 2011 – 10:58 WIB
Terpisah, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hidayat Yasin menegaskan, warga Jakarta harus mendapatkan kompensasi atas kelangkaan pasokan air bersih yang terjadi paska jebolnya tanggul dan pintu air Kalimalang beberapa waktu lalu. Bentuk kompensasi itu, salah satunya membebaskan biaya pembayaran tagihan air untuk tiga bulan ke depan, terhitung mulai September 2011.
Hal tersebut dinilai wajar, karena kelangkaan air bersih membuat 65 persen lebih warga ibu kota menderita. Terlebih, warga yang tinggal di kawasan padat penduduk seperti Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. “Operator air selaku pihak yang bertaggungjawab atas kelangkaan ini, harus memberikan kompensasi atas penderitaan yang diderita masyarakat,” kata dia.
Hidayat juga telah melakukan pembicaraan di tingkat komisi, untuk secepatnya melakukan pemanggilan kepada operator air bersih yang ada. Tujuan pemanggilan, untuk menanyakan mengapa kelangkaan air bisa terjadi dan mengapa tidak ada antisipasinya. “Selain itu, kawan-kawan di komisi juga mendesak dilakukanya evaluasi terhadap operator air di ibu kota,” terangnya. (dni/wok)
GANGGUAN pasokan air bersih di kawasan ibu kota masih berlangsung. Hingga saat ini, gangguan masih ada sekitar 20-25 persen. Bahkan, gangguan terjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS