Pasokan Batubara untuk Listrik Terancam
Kamis, 08 Desember 2011 – 12:36 WIB
TENGGARONG - Dampak berlarut-larutnya proses evakuasi korban Jembatan Kartanegara, kian terasa di lingkungan masyarakat. Tak hanya keluarga korban menunggu evakuasi tuntas, tapi pelaku ekonomi juga lesu akibat transportasi di Sungai Mahakam tertutup. Kecuali angkutan sembako dan minyak ke hulu Mahakam.
Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) non-aktif, Salehuddin kembali angkat bicara dalam masalah ini. Ia mendesak pemerintah untuk mengambil kebijakan strategis, soal penanganan Jembatan Kartanegara yang ambruk 26 November lalu. Menurut dia, harus ada cara buka tutup jalur transportasi di Sungai Mahakam.
Baca Juga:
Meskipun kapal angkutan sembako dan minyak diizinkan lewat di puing-puing Jembatan Kartanegara, tapi tetap ada masalah serius yang mengancam. Misalnya, jika angkutan batu bara tetap tertahan jelas akan mengancam pasokan bahan baku pembangkit listrik di Embalut, Tanjung Batu, Kukar. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikelola PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) itu ditopang pasokan dari perusahaan tambang batu bara dari Loa Duri.
Jika PLTU berkapasitas 2 x 25 MW (mega watt) ini terganggu, maka pasokan listrik ke Sistem Mahakam yang mengaliri Tenggarong, Samarinda, dan Balikpapan juga akan terganggu.
TENGGARONG - Dampak berlarut-larutnya proses evakuasi korban Jembatan Kartanegara, kian terasa di lingkungan masyarakat. Tak hanya keluarga korban
BERITA TERKAIT
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi
- Innalillahi, 4 Santri Meninggal Tertimbun Tanggul Kolam Roboh di Sukabumi
- Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Kekeringan
- 390 PPPK 2021 Gowa Dapat Perpanjangan SK, Adnan Purichta Ichsan Beri Pesan Tegas