Pasokan BBM untuk Pemudik Masih Aman
Telantarkan Pemudik, SPBU Diskors
Rabu, 31 Agustus 2011 – 03:31 WIB
Selama arus mudik kemarin, satu SPBU sudah kena getahnya. Akibat lebih memilih menjual BBM kepada para pembeli yang membawa jeriken dan menelantarkan pemudik, sebuah SPBU di Sawah Lunto (Sumatera Barat) diskors oleh Pertamina. "Usai Lebaran nanti, SPBU itu akan diskors satu bulan dilarang beroperasi," tegasnya. Saat ini, SPBU masih beroperasi dan diawasi ketat untuk melayani arus mudik dan arus balik.
Baca Juga:
Sebelumnya, Pertamina sudah menghukum 61 SPBU nakal, yakni 30 SPBU di Sumatera dan 31 SPBU di Kalimantan. Vice President (VP) Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun mengatakan, pengelola SPBU diberi sanksi karena tidak menyalurkan BBM bersubsidi sesuai peruntukan. "Ada yang menjual ke industri, ada pula yang menjual ke sindikat penyeleweng BBM melalui kendaraan yang tankinya sudah dimodifikasi maupun dengan menggunakan jeriken," ujarnya.
Sanksi yang diberikan beragam, tergantung tingkat kesalahan, mulai dari pemberian surat peringatan, denda antara Rp 30 juta " 62 juta, hingga penghentian operasional SPBU selama satu bulan. "Jika surat peringatan tidak diindahkan, pertamina tidak segan-segan untuk mencabut izin operasional SPBU nakal, bahkan akan kami tuntut secara pidana di pengadilan," tegasnya.
Sementara itu, terkait konsumsi BBM, Tubagus mengakui, selama musim Lebaran ini, konsumsi BBM di jalur mudik dan di daerah melonjak naik. "Rata-rata naik di atas 50 persen dari konsumsi normal. Karena itu, kami akan mengawasi lebih ketat agar tidak ada penyelewengan," ujarnya.
JAKARTA - Pengamanan pasokan BBM terus dilakukan. Berdasar hasil pantauan tim posko BBM Lebaran, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru