Pasokan Daging Tinggi, Harga Ikut Tinggi
Senin, 08 Oktober 2012 – 10:28 WIB
Faktor selanjutnya, kebijakan pemerintah provinsi yang memasok sapi untuk luar Jatim. Hal tersebut dikhawatirkan bakal menjadi pemicu kenaikan harga daging sapi. "Masalahnya, antara Jatim dan wilayah yang dipasok oleh Jatim punya perbedaan di daya beli. Misalnya, Jabodetabek atau Kalimantan. Kalau masyarakat disana beli daging seharga Rp 80 ribu per kilo itu wajar. Kalau masyarakat Jatim bagaimana?" ungkapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Peternakan Jatim Maskur menyatakan, harga tinggi pada daging merupakan hal sementara. Sebab, saat ini merupakan momen mendekati idul qurban. "Kalau masalah pasokan sapi, bisa pantau sendiri di pasar sapi bagaimana ramainya penjual disana. Tapi, memang yang beli tak ada," ucapnya.
Maskur menerangkan, dia tak melihat masalah pada kebijakan larangan impor sapi dan pemasokan untuk luar Jatim. Sebab, menurut teori pasokan dan permintaan, Jatim masih jauh dari defisit sapi. "Populasi sapi saat ini sudah mendekati 4,8 juta ekor. Sedangkan konsumsi masyarakat Jatim per tahun mencapai 550 ribu ekor. Kebutuhan masyarakat per tahun pun tak banyak berubah," ungkapnya.
Maskur menambahkan, Jatim memang sudah seharusnya memasok wilayah luar Jatim. Karena, 4,8 juta ekor populasi sapi di Jatim mencakup 32 persen dari total populasi sapi di Indonesia. Kebanyakan yang dipasok ke luar pun ditujukan untuk pembibitan. Misalnya, pasokan untuk wilayah Kalimantan. "Yang kami pasok sapi siap potong adalah wilayah Jabodetabek. Dan total pasokan ke luar Jatim masih 80 ribu. Padahal kuota kami pada 2012 adalah 148 ribu ekor sapi," jelasnya.
SURABAYA - Lonjakan harga daging tampaknya membuat para pedagang daging Jatim panik. Meski digadang sebagai lumbung daging nasional, ternyata pedagang
BERITA TERKAIT
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri