Pasokan Daging Tinggi, Harga Ikut Tinggi
Senin, 08 Oktober 2012 – 10:28 WIB
Soal harga, Maskur tak ingin ikut campur. Menurutnya, penetapan harga sapi murni ditetapkan oleh situasi pasar. Apalagi, karakteristik penjualan sapi memang sedikit berbeda dari hewan pedaging lainnya. Sebab, 80 persen dari populasi sapi Jatim dimiliki oleh peternak rakyat. "Mereka memang mengandalkan sapi sebagai tabungan mereka, bukan untuk penghidupan sehari-hari. Jadi wajar kalau mereka meminta harga yang tinggi. Kalau tidak cocok ya bawa pulang," ujarnya.
Namun, dia mengaku bakal membantu pihak pedagang untuk menemukan kecocokan harga dengan pihak penjual sapi. Rencananya, pihak dinas peternakan Jatim bakal mempertemukan pihak pedagang dengan pelaku usaha feedlot dan peternak siap potong. "Kami hanya bisa memediasi saja," tambahnya. (bil)
SURABAYA - Lonjakan harga daging tampaknya membuat para pedagang daging Jatim panik. Meski digadang sebagai lumbung daging nasional, ternyata pedagang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri