Pasokan Gas Kurang, Industri Pupuk dan Keramik Terancam
Selasa, 09 Maret 2010 – 20:01 WIB
JAKARTA - Kalangan DPR memperingatkan pemerintah agar segera memprioritaskan kebutuhan pasokan gas dalam negeri, terutama untuk kalangan industri pupuk maupun industri keramik. Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pasokan gas untuk industri dalam negeri yang tersendat-sendat akan berpengarur pada kelangsungan usaha. Menurut politisi Golkar itu, pengurangan pasokan gas dalam negeri justru akan mengurangi volume produksi serta meningkatkan biaya pokok. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, lanjutnya, industri pupuk di Palembang dan Bontang mengalami kendala yang sama, yakni tidak dapat berproduksi maksimal, karena keterbatasan gas.
"Pemerintah harus memprioritaskan pasokan gas ke industri pupuk dan keramik dalam negeri karena kebutuhannya sangat sangat mendesak dan saat ini kegiatannya terancam tutup," kata Airlangga Hartarto, di DPR, Selasa (9/3).
Baca Juga:
airlangga beralasan, penerapan Domestic Market Obligation (DMO) harus serius dilakukan agar industri tidak tutup. "DMO harus diterapkan sesuai sasaran, guna menjaga kelangsungan industri, sehingga tak kehilangan daya saing."
Baca Juga:
JAKARTA - Kalangan DPR memperingatkan pemerintah agar segera memprioritaskan kebutuhan pasokan gas dalam negeri, terutama untuk kalangan industri
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya