Pasokan Gula Rafinasi Terganggu? Kemenperin Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Pasokan gula rafinasi diperkirakan bakal mengalami gangguan, lantaran izin impor bahan bakunya belum terbit.
Hal ini bisa berdampak pada industri makanan dan minuman, yang mengandalkan gula rafinasi untuk produksi.
Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Supriadi menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi impor berdasarkan rapat koordinasi terbatas (rakortas) pada 26 Oktober. Bahkan, rekomendasi itu telah dikeluarkan sebanyak dua kali.
Namun, rekomendasi itu kemudian mengalami penyesuaian karena penerapan Permendag Nomor 20 Tahun 2021, tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
"Pak Dirjen saja sudah 2 kali rekomendasinya, sampai 2 kali kami merekomendasikan," ujar Supriadi.
Kemenperin juga telah melakukan penyesuaian dengan menginput data ke Sistem SNANK di Indonesia National Single Window (INSW).
Hanya saja, dengan sistem yang baru pihaknya tak bisa mengecek progresnya.
"Tapi sekarang nggak tahu posisinya, karena kami tidak bisa melihat," jelasnya.
Pasokan gula rafinasi diperkirakan bakal mengalami gangguan, lantaran izin impor bahan bakunya belum terbit.
- 7 Khasiat Rutin Minum Kopi Tanpa Gula, Bikin Penyakit Ini Ogah Mendekat
- Penghargaan Upakarti 2024, Dorongan Baru untuk Pemberdayaan IKM
- Dorong Pelaku Usaha Bangun Ekosistem Bisnis, Kemenperin Gelar Idea Expo 2024
- Siap-Siap, Tahun Depan Impor Garam, Gula, hingga Beras Disetop
- Puncak Gernas BBI NTB: Kemenperin Tingkatkan Daya Saing IKM
- Kemenperin Gelar Lomba Karya Tulis dan Fotografi Jurnalistik, Simak Ketentuannya!