Pasokan Sembako Dijamin, Harga Tetap Melejit
Rabu, 31 Agustus 2011 – 15:51 WIB
Untuk menjamin pasokan tersebut, Kementerian Perdagangan juga bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan. Kerjasama itu penting karena jaminan pasokan harus diikuti dengan kelancaran arus distribusi. Apalagi, sesuai aturan menteri perdagangan, pengiriman sembako tetap diperbolehkan selama Lebaran. Untuk itu, disediakan posko yang bisa memantau distribusi sembako selama 24 jam. "Kami harus menjamin agar distribusi berjalan dengan lancar," kata dia.
Lebih lanjut Mari mengatakan, kebutuhan sembako selama puasa dan Lebaran sebenarnya sudah disiapkan dua bulan sebelumnya. " Karena ini siklus musiman, sehingga sudah diketahui pola permintaan ketika Lebaran," katanya.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo menambahkan, kenaikan harga beras dipicu musim panen yang hampir selesai. Sehingga, penyerapan beras produksi dalam negeri terus menurun. Untuk kenaikan harga daging sapi, lanjut dia, sangat tergantung pada kualitas. "Daging dengan kualitas bagus memang mahal. Sementara (tren harian) telur ayam terbilang stabil," ucap dia.
Sementara, dari semua bahan pokok tersebut, harga gula dan minyak goreng cenderung tidak mengalami kenaikan signifikan. Menurut Gunaryo, harga gula yang cenderung stabil tersebut lantaran saat ini sedang musim giling tebu, sehingga pasokan melimpah. "Saat ini stok gula kristal putih masih 600 ribu ton. Dengan rata-rata konsumsi gula sekitar 200 ribu ton per bulan, masih cukup untuk tiga bulan ke depan," tandasnya.
JAKARTA - Pemerintah memang menjamin ketersediaan bahan pokok selama puasa dan Lebaran. Hal itu untuk mengantisipasi kelangkaan karena peningkatan
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru