Pasrah Tapi Tak Terima
Lalu bagaimana sampai ada pernyataan pemain untuk disuruh mengalah? "Ya itu mungkin mereka ada yang menyuruh. Saya tidak tahu. Buktinya mereka menang kan" Jadi apa lagi yang dipermasalahkan," katanya.
Sementara itu Manajer tim, Sarwono mengaku kaget dengan vonis yang dijatuhkan kepadanya. Ia mengaku tidak tahu menahu dengan urusan itu.
“Saya tidak tahu kalau urusan skor-skor itu (pengaturan skor, Red) tapi saya dengar malah diberi sanksi seumur hidup. Padahal apa yang saya lakukan juga selama ini untuk anak-anak. Uang saya Rp200 juta kurang lebih sudah habis di sini. Tapi tidak mengerti kenapa saya malah dihubung-hubungkan dengan sanksi,” bebernya.
Ayah empat anak ini mengatakan dirinya memang menarik diri dari tim pasca laga kontra PSAP Sigli. Itu didasari karena merasa kecewa terhadap para pemain.
“Saya merasa anak-anak itu malah bertingkah. Padahal kalau untuk mereka saya rela membantu. Bahkan pekerjaan saya terbengkalai. Saya kan pernah bilang ingin membangun PSMS. Tapi karena kejadian itu saya milih untuk kembali fokus dengan pekerjaan saya yang kemarin terbengkalai,” tambahnya.
Sebelumnya Sarwono mendampingi tim pada laga kontra Persih Tembilahan 9 Mei lalu. Namun pada laga kedua kontra Persisko Tanjabbar Jambi 14 Mei, ia pulang ke Medan dengan alasan ada urusan pekerjaan.
Sementara itu Sekretaris tim, Fityan Hamdy mengatakan surat panggilan Komdis lewat faximili untuk bertemu di Hotel JW Marriot 19 Agustus lalu sudah diteruskannya kepada manajer tim, Sarwono.
“Surat panggilan untuk mereka bertiga sudah saya berikan lewat pemain Riki dan Irwansyah. Surat itu mereka sampaikan langsung ke rumah Sarwono. Kalau surat panggilan yang sebelumnya saya tidak tahu. Karena ketika itu Yose Rizal (wakil sekretaris umum, Red) yang memberikannya surat untuk mereka ke Bang Harto tapi ditolak dan minta Rizal menyampaikannya langsung ke orangnya. Ya tidak tahu juga apa tidak disampaikan si Rizal atau hanya alasan,” beber Fityan. (don)
MEDAN- Sejak dicuatkan pada pertengahan Juni lalu, kasus match fixing atau upaya pengaturan skor PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) menjadi perhatian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Timnas Indonesia Dinilai Janggal Belum Mengumumkan Skuad Piala AFF 2024
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Akademi Persib Cimahi & 8 Pemain Terbaik Terbang ke Gothia Cup 2025 di Swedia
- Ancelotti Bicara Soal Kondisi Mbappe: Masa Buruknya akan Segera Berakhir
- Thiago Motta Puji Performa Khepren Thuram di Juventus
- Gagal Juara China Masters 2024, Jonatan Christie Merasa Ada yang Mengganjal