Pasti Indonesia Tolak Balon Bupati Teluk Bintuni Terindikasi Korupsi
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Perhimpunan Persatuan Aksi Solidaritas untuk Transparansi dan Independensi (Pasti) Indonesia Arlex Long Wu mengingatkan partai politik untuk benar-benar menyeleksi bakal calon kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada 2024.
Termasuk untuk Pilkada Teluk Bintuni, Papua Barat, bakal calon yang diusung hendaknya figur yang bersih dan tak terindikasi kasus dugaan korupsi.
Menurutnya langkah tersebut sangat penting mengingat Teluk Bintuni masih sangat tertinggal, perlu tangan dingin kepala daerah untuk menyejahterakan masyarakat.
"Sejak pemekaran hingga saat ini masyarakat asli Papua di sana masih hidup dalam kemiskinan. Bahkan angka stunting mencapai 19,6 persen pada 2023," ujar Arlex dalam keterangannya, Selasa (23/7).
Untuk itu, kata Arlex, kandidat calon Bupati Teluk Bintuni tidak boleh ternodai oleh rekam jejak yang tidak baik.
"Sudah barang tentu masyarakat Teluk Bintuni berhak memiliki pemimpin yang mumpuni dan mencintai masyarakatnya dengan setulus hati," ucapnya.
Dia lantas berharap pilkada kali ini diikuti kandidat pemimpin yang memiliki rekam jejak bersih dan sosok pekerja keras.
"Masyarakat Teluk Bintuni merindukan pemimpin yang peduli akan nasib mereka dan memiliki rekam jejak bersih, bukan mereka yang tersandera kasus dugaan korupsi, sehingga harus terus maju untuk mengamankan diri, bukan memikirkan nasib masyarakat," katanya.
Direktur Pasti Indonesia menolak bakal calon bupati Teluk Bintuni yang terindikasi korupsi.
- Menjelang Pemungutan Suara, Bawaslu Minta Pengawas Pilkada 2024 Bikin LHP Secara Detail
- Ahmed Zaki Iskandar Minta Kader Golkar Bekerja Keras Memenangkan Ridwan Kamil-Suswono
- Ridwan Kamil Janji Mau Bikin Jakarta Maju Tetap Berkeadilan
- SMRC: Tren Elektabilitas Pram-Doel Terus Meningkat, Mulai Meninggalkan RIDO
- Polres Rohul Gandeng Sekuriti Serukan Pilkada Damai dan Kondusif
- Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Paslon di Pilkada Purwakarta 2024, Selisih Jauh