Pastikan Tetap Hadir Bersama Angkatan 1998
“Melihat perkembangan situasi politik dalam negeri, dan internasional yang dipengaruhi fundamentalisme pasar dan agama, kami terpanggil untuk menjaga eksistensi Negara Kebangsaan Indonesia. Karena itu kami memutuskan “Merawat Kebangsaan” sebagai platform ormas DPN Rumah Gerakan 98. Kami juga menolak oligharki kekuasaan yang dapat merongrong masa depan Indonesia, sehingga mendukung pemerintahan yang sah saat ini merupakan keniscayaan,” jelas Bernard.
“Rumah Gerakan 98 berada di garis kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dan hari ini di sekitar Presiden Jokowi banyak “Sengkuni” yang masih setengah hati mendukung pemerintahan yang sah ini,” kata Sekjend Rumah Gerakan 98 Sayed Junaidi Rizaldi.
Aktivis yang akrab dengan nama panggilan Pak Cik ini menjelaskan, bahwa Rumah Gerakan 98 mendukung Jokowi karena tidak memiliki beban masa lalu.
“Jokowi itu anak kandung reformasi. Kehidupan masa lalunya bersih dari skandal korupsi, kolusi, dan nepotisme maupun kejahatan HAM,” terang Sayed.
Di akhir pertemuan tersebut, politisi yang menjadi Wakil Ketua MPR-RI 2014-2019 tersebut, memberi saran agar DPN Rumah Gerakan 98 mengadopsi “5 S” dalam menjalankan organisasi.
Yaitu Strategi, Struktur, Skill, Sistem, dan Speed & Target.
“Dalam hal struktur misalnya, jangan sampai mengisi dengan sembarangan orang. Struktur itu harus diisi dengan orang-orang yang memiliki kapasitas dalam menjalankan fungsinya, termasuk skill_keahlian. Itu dibutuhkan sebab struktur harus memiliki berbagai komponen yang mampu menyalurkan perintah dan menyampaikan laporan dengan benar untuk mencapai tujuan organisasi,” pungkasnya. (rmo/jpnn)
Ketua Umum Partai HANURA Oesman Sapta Odang kembali mengenang peristiwa reformasi yang terjadi pada 1998.
Redaktur & Reporter : Natalia
- OSO Ungkap Keinginan Daud Yordan Lawan Pacquiao Jika Sukses Pukul KO Hernan Carrizo
- Hanura Jatim Usulkan Munas Dipercepat dan Oso Kembali Jadi Ketua
- OSO Kantongi Nama Jagoan Hanura di Pilkada Jakarta, Siapa Dia?
- Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Singgung Spirit Reformasi 1998
- Antar Muhammad Umar ke Peristirahatan Terakhir, OSO: Almarhum Selalu Bantu Teman Susah
- Jokowi Hapus Cita-cita Reformasi yang Dibangun Sejak 1998