Pastikan TKI yang Dimutilasi di Hongkong Warga Cilacap
jpnn.com - CILACAP - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cilacap, Jawa Tengah memastikan salah satu Tenaga Kerja Perempuan (TKI) korban mutilasi di Hongkong, Sumiarti Ningsih adalah warga Banaran Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap.
"Informasi dari Kemenlu seperti itu. Kami tinggal menunggu suratnya saja," ujar Kabid Binapenta Dinsosnakertrans Cilacap Sutiknyo saat dihubungi RMOL, Selasa (4/11).
Sutiknyo mengatakan Sumiarti berangkat ke luar negeri lewat Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Arafah Bintang Sentosa, Jakarta.
"Sumiarti berangkat pada tahun angkatan 2010-2011. Selesai kontrak Sumiarti hilang kontak dengan agensi," tambahnya.
Diakui koordinasi antara Dinsosnakertrans Cilacap dengan PT Arafah Bintang Perkasa Sutiknyo terkendala jarak tempuh. Memang, di Cilacap perusahaan penempatan tenaga kerja itu memiliki cabang. Namun, cabang tersebut tidak melakukan proses pemberangkatan.
"Cabang PT Arafah Bintang Perkasa di Cilacap hanya proses administrasi dokumen," jelasnya.
Sutiknyo juga mengatakan pihak PT Arafah Bintang Perkasa mengaku belum mengetahui bahwa ada tenaga kerja yang diberangkatkan lewat PT tersebut menjadi korban pembunuhan.
Seperti diwartakan, dua orang tenaga kerja di Hongkong dikabarkan menjadi korban mutilasi ditemukan dalam koper di balkon lantai 31 apartemen milik seorang bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting (29), di Distrik Wan Chai, Hongkong, Sabtu (1/11).
CILACAP - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cilacap, Jawa Tengah memastikan salah satu Tenaga Kerja Perempuan (TKI) korban
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran
- Prabowo Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah Menangis