Pasukan Bersenjata Siaga di Depan Keraton

Pasukan Bersenjata Siaga di Depan Keraton
Aparat keamanan siaga di depan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Senin (17/4). Penjagaan ketat masih dilakukan oleh Polda Jawa Tengah terkait konflik internal keraton. Foto: Damianus Bram/Radar Solo/JPNN.com

”Kami memeriksa dua saksi dari pihak terlapor dengan inisial W dan L,” ucapnya.

Meski kubu Lembaga Dewan Adat sudah melunak, kubu PB XIII Hangabehi tetap menuntut proses hukum terus berjalan.

Ferry Firman Nurwahyu, kuasa hukum PB XIII Hangabehi, menegaskan bahwa PB XIII tetap akan membentuk tim ad hoc yang bertugas menindak tegas orang-orang yang selama ini mengganggu kewibawaan raja.

”Walaupun mereka (kubu Lembaga Dewan Adat, Red) sudah meminta maaf sekalipun, Sinuhun (PB XIII) tetap akan menindak tegas. Sebab, apa yang mereka lakukan selama empat tahun ini sudah keterlaluan,” ujarnya.

Ferry juga membantah adanya kesepakatan antara kubu PB XIII dan Lembaga Dewan Adat tentang pencabutan laporan ke kepolisian maupun pengadilan.

”Tidak ada kesepakatan, kesepakatan dari mana? Proses hukum tetap berlanjut. Biarkan hukum yang bicara,” tandasnya.

Sementara itu, aparat keamanan tampak siaga di depan Keraton Kasunan Surakarta Hadiningrat, Solo, Senin (17/4). (atn/wa/c9/owi)

 

Upaya mediasi gagal meredakan perselisihan di Keraton Surakarta. Sebaliknya, proses hukum di Polda Jawa Tengah (Jateng) terkait dugaan pemalsuan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News