Pasukan Kadhafi Kuasai Kota Minyak
Sabtu, 12 Maret 2011 – 06:15 WIB
Sayang, dalam kekecewaannya, Kadhafi tetap membiarkan bentrok sipil terjadi di beberapa kota besar Libya. Kemarin, kubunya sukses merebut kendali Kota Ras Lanuf dalam bentrok berdarah. Tapi, kubu antipemerintah yang sempat menguasai kota minyak tersebut tidak diam saja. Mereka membalas serangan pasukan Kadhafi dengan sengit.
"Kami belum tahu apa yang sebenarnya terjadi di Ras Lanuf. Yang jelas, sampai sekarang masih terus terjadi bentrok. Karena itu, kami akan meluncur ke sana. Kami akan berperang dan kami akan menang," ungkap Salem Abdulrahman, seorang pejuang antipemerintah, sambil menyandang senapan. Karena itu, dia mengimbau warga sipil dan kru media menghindari Ras Lanuf.
Akibat bentrok yang berlangsung sejak Kamis lalu (10/3) itu, sebanyak sepuluh orang tewas. Sedangkan, belasan lainnya terluka. "Saya yakin, jumlah itu akan bertambah. Masih banyak korban yang belum berhasil kami evakuasi dari wilayah tersebut," lapor dokter Salem Langhi dari Kota Brega. Apalagi, pasukan Kadhafi melarang ambulans yang dikirimkan ke Ras Lanuf, masuk kota.
Konon, pasukan yang loyal kepada Kadhafi itu tiba di Ras Lanuf dengan sejumlah kapal dan tank. BBC melaporkan, setelah pasukan Kadhafi sukses menduduki Ras Lanuf, pasukan antipemerintah bergeser ke arah timur. Saif al-Islam, putra Kadhafi, juga mengimbau pasukan antipemerintah yang berada di Kota Benghazi untuk segera pergi. Sebab, pasukannya sedang bergerak ke sana.
TRIPOLI - Pengakuan Barat terhadap pemerintahan tandingan Muammar Kadhafi, tak membuat gentar pemimpin 68 tahun itu. Tapi, tokoh berjuluk Brotherly
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Jepang & Korsel Sepakat Perkuat Hubungan dengan Amerika
- Mengambek, Presiden Korsel Mangkir Sidang Pemakzulan Perdana
- Kebakaran Hutan di California Sudah Renggut 24 Nyawa
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia