Pasukan Khusus AS Turun Tangan, Maute Belum Juga Ditaklukkan
”Kami mengulurkan tangan setelah pemerintah Filipina minta bantuan,” kata jubir kedutaan.
Kabarnya, Presiden Rodrigo Duterte sendiri yang meminta AS turun tangan. Namun, tidak ada konfirmasi resmi soal informasi tersebut.
Jumat lalu pesawat pengintai milik militer AS, P3 Orion, berpatroli di Marawi. Pesawat itu terbang mengitari kota yang sekitar 90 persen penduduknya sudah mengungsi tersebut.
Pesawat itu bertugas memantau jalur aman yang bisa dilewati AFP untuk mencapai pusat kota. Sebab, di sanalah ratusan militan Maute bertahan.
”Prioritas kami adalah masjid. Sebisanya kami tidak akan merusak masjid,” ujar Herrera.
Sejak dikepung AFP pada 23 Mei, Marawi berubah menjadi kota mati. Sebagian besar warga telah mengungsi atau dievakuasi ke penampungan.
Hanya tersisa sekitar 2.000 orang di sekitar palagan karena terlalu berisiko untuk dievakuasi secara paksa. Tapi, mereka juga tidak bisa melarikan diri begitu saja karena militan akan langsung menjadikan mereka tameng manusia.
Pada hari kedatangan pasukan AS ke Mindanao, 13 marinir Filipina tewas dalam pertempuran sengit dengan militan.
Militer Filipina (AFP) terus menggempur kelompok bersenjata Maute.
- Alasan Bojan Hodak Tidak Beri Izin Kevin Mendoza Bela Filipina di Piala AFF 2024
- Setelah Mengalahkan Timnas Indonesia, Bintang Filipina Dilepas Madura United
- Albert Capellas Tegaskan Filipina Layak ke Semifinal ASEAN Cup 2024
- Piala AFF 2024: Begini Rencana Filipina saat Jumpa Timnas Indonesia
- Piala AFF 2024: Kelemahan Timnas Filipina Dibongkar Pemain Sendiri
- Head to Head Timnas Indonesia vs Filipina: Garuda Dominan, tetapi