Pasukan NATO Siaga, Rusia Merasa Difitnah
jpnn.com, BRUSSELS - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Senin (24/1) mengatakan sedang menyiagakan pasukannya serta memperkuat pengamanan di Eropa bagian timur dengan menambah jumlah kapal dan jet yang ditempatkan di sana.
Rusia mengecam langkah NATO itu dengan menyebutnya sebagai histeria dalam menanggapi peningkatan keberadaan pasukan di perbatasan negara itu dengan Ukraina.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat di Washington mengatakan sekitar 8.500 prajurit Amerika sedang disiagakan dan menunggu perintah untuk diterjunkan ke kawasan itu, kalau-kalau Rusia menyerang Ukraina.
Ketegangan meningkat setelah Rusia mengerahkan sekitar 100.000 tentaranya ke perbatasan dengan Ukraina di bagian utara, timur, dan selatan.
Rusia membantah punya rencana untuk melakukan serangan.
Moskow menyebut respons yang ditunjukkan oleh negara-negara Barat sebagai bukti bahwa mereka menjadikan Rusia sebagai target agresi.
Presiden AS Joe Biden pada Senin melakukan pembicaraan selama 80 menit melalui video dengan sejumlah pemimpin Eropa untuk membahas krisis Ukraina.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, para pemimpin itu membahas upaya bersama untuk mencegah Rusia melakukan agresi lebih lanjut terhadap Ukraina.
Sejauh ini, NATO memiliki sekitar 4.000 tentara dari batalion multinasional di Estonia, Lithuania, Latvia, dan Polandia
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Kloning Javier