Pasukan NTC Rebut Kota Loyalis Kadhafi
Keluarga Rezim Lama Eksodus dari Sirte, Khamis Kadhafi Dipastikan Tewas
Selasa, 18 Oktober 2011 – 09:09 WIB
Sebenarnya, puncak pertempuran terjadi Minggu lalu (16/10). Ketika itu, pasukan NTC mendapatkan perlawanan sangat sengit dari suku Warfala. Sebagian besar di antara suku yang tinggal di kawasan itu adalah loyalis Kadhafi. Anggota pasukan elite Kadhafi pun, konon, direkrut dari suku di wilayah gurun tersebut. "Serangan Minggu lalu menewaskan dua serdadu dan melukai sekitar 70 yang lain," kata Ghit.
Komandan NTC Jamal Salem yang merupakan salah satu pemimpin pertempuran di Bani Walid mengatakan bahwa pertempuran pada Minggu lalu sangat melelahkan. "Kami menghadapi perlawanan sangat sengit," ujarnya. Hingga kemarin pun, meski kalah, pasukan Kadhafi masih bertempur dengan maksimal.
Menurut Omar Sisaw, salah seorang serdadu NTC, tim penembak jitu menjadi musuh terberat pasukannya. Mereka sengaja dikerahkan Kadhafi untuk mendukung pertempuran dan tetap bertahan di rumah-rumah warga. Mereka masih mengarahkan moncong senjata ke arah pasukan NTC. Selain desing peluru, para saksi mata mengaku mendengar ledakan granat dan roket.
Perjuangan NTC untuk melumpuhkan tim penembak jitu Kadhafi di Bani Walid memang tidak mudah. Namun, jika mereka berhasil mengusir para penembak jitu itu, tugas NTC akan menjadi lebih mudah. Setidaknya, mereka hanya tinggal merebut dua kantong pertahanan Kadhafi di sebelah barat laut Sirte. Yakni, Dollar dan Number 2.
BANI WALID - Setelah terlibat pertempuran sengit selama beberapa pekan, pasukan rezim baru Libya berhasil menguasai Bani Walid, salah satu
BERITA TERKAIT
- Jokowi Dinilai Konsisten Mendukung Kemerdekaan Palestina
- Modernisasi Militer China Jadi Tantangan bagi Indonesia dan Asia Tenggara
- 3 Daerah di Beirut Lebanon Diserang Israel Sepanjang Malam
- Setelah Bunuh Nasrallah, Israel Retas ATC Bandara Beirut demi Lumpuhkan Hizbullah
- Israel Bunuh Bos Hizbullah, Pemimpin Tertinggi Iran Diungsikan ke Lokasi Rahasia
- Hizbullah Bikin Israel Murka, Puluhan Ribu Warga Lebanon Terpaksa Mengungsi