Pasukan Perdamaian Dibantai di Lebanon, Sekjen PBB Desak Penyelidikan
jpnn.com - Sekjen PBB Antonio Guterres pada Kamis mendesak penyelidikan 'cepat' dalam kasus tewasnya penjaga perdamaian asal Irlandia di Lebanon selatan, menurut juru bicara Stephane Dujarric.
Guterres "sangat sedih" dengan kematian penjaga perdamaian Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL), kata Dujarric kepada awak media.
"Ia mendesak investigasi segera oleh otoritas terkait untuk menentukan fakta terkait insiden tersebut dan kebutuhan akuntabilitas," katanya.
Seorang tentara Irlandia tewas dan tiga tentara lainnya terluka ketika kendaraan mereka ditembaki pada Rabu malam, menurut misi tersebut.
Juru bicara UNIFIL Andrea Teneti mengatakan detail (tentang kejadiannya) masih "sedikit dan bertentangan". Ia juga menambahkan bahwa UNIFIL kini sedang berkoordinasi dengan pasukan Lebanon.
Pasukan penjaga perdamaian multinasional telah dikerahkan di Lebanon selatan sejak 1978. Tujuan utama mereka adalah untuk menjaga keamanan di kawasan sekaligus mengawasi kesepakatan menyudahi permusuhan.
Pasca perang 2006 antara Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah, UNIFIL ditugaskan untuk memastikan implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menyerukan gencatan senjata antara pihak yang bertikai dan penarikan tentara Israel dari Lebanon selatan. (ant/dil/jpnn)
Sekjen PBB Antonio Guterres pada Kamis mendesak penyelidikan 'cepat' dalam kasus tewasnya pasukan penjaga perdamaian di Lebanon
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin Beri Penghargaan kepada Para Wajib Pajak Terbaik
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas