Pasukan Reaksi Cepat TNI Siaga
jpnn.com - JAKARTA – Kelompok militant Abu Sayyaf sudah membebaskan 10 WNI. Meski demikian, Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI masih dalam posisi siaga di Tarakan, Kalimantan Utara.
Keberadaannya diperlukan jika sewaktu-waktu ada perintah melakukan operasi pembebasan.
"Memang benar. Pasukan PPRC masih siaga di Tarakan," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Tatang Sulaiman kepada Jawa Pos kemarin (3/4).
Disinggung soal kemungkinan operasi militer, Tatang menyebut itu menjadi opsi yang kecil kemungkinan saat ini. Keberhasilan pemerintah membebaskan 10 WNI Minggu lalu kemungkinan akan diadopsi terhadap keempat WNI lainnya yang masih disandera.
"Kita utamakan operasi intelejen melalui cara diplomasi dan negosiasi," imbuh Jenderal bintang dua tersebut.
Terkait agenda pertemuan trilateral dengan Malaysia dan Filipina, dia mengaku sudah ada beberapa ide yang akan ditawarkan TNI.
Sayangnya, dia menolak untuk memberikan bocoran. "Nanti hasilnya pasti kita informasikan," tuturnya. (far)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Posisi Honorer Gagal PPPK 2024 Ini Tak Usah Sedih
- Setuju Seluruh Honorer jadi PPPK Penuh Waktu, tetapi Pusing soal Uang
- Otto Hasibuan Ungkap Kondisi 7 Terpidana Kasus Pembunuhan Vina
- Waka MPR: Fokus Program Prioritas Langkah Tepat Capai Target Pembangunan Kebudayaan
- Sudah Ada Solusi Honorer Gagal PPPK 2024, Diterapkan Maret
- 5 Berita Terpopuler: Pengakuan Honorer yang Dirumahkan, Muncul Opsi Bagi yang Kena PHK, Nelangsa