Pasukan Rusia Mulai Bikin Risih
Kelas Dijadikan Jamban, Kaca Jendela Berantakan
Selasa, 15 Mei 2012 – 08:18 WIB
BOGOR- Tim gabungan evakuasi dan penyelamatan pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 di Pasirpogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, mulai gerah dengan keberadaan tim kiriman Pemerintah Rusia. Perdebatan demi perdebatan antardua belah pihak kian ramai terjadi. Kemarin, Ketua Tim Gabungan Evakuasi dan Penyelamatan SSJ 100, Kol Inf A.M.Putranto, kembali adu mulut dengan koordinator tim Rusia. Tak hanya itu yang membuat darah Putranto mendidih. Selain meminta jemputan eksklusif, tim KNKT Rusia juga berniat membangun banyak tenda di Puncak I. Padahal, luas dataran di Puncak I teramat sempit. Belum lagi, titik tersebut menjadi salah satu rest area bagi tim evakuasi dan wartawan. “Semua tim Rusia berada dalam satu komando dibawa pimpinan Mayor Budi Syam, Komandan 315 Garuda yang berada di atas Gunung Salak. Tidak bisa seenaknya,” ungkap Danrem.
Komandan Resort Militer (Danrem) 061 Surya Kancana (SK) ini mendadak naik pitam, lantaran tim Rusia kerap bertindak di luar koordinasi. Padahal dalam perjanjian awal, tiga tim yang dikirim Pemerintah Rusia sepenuhnya berada di bawah koordinasi dan kontrol tim Indonesia. Ketiga tim Rusia tersebut terdiri dari tim SAR untuk pencarian korban, tim forensik yang membantu mengidentifikasi jasad korban, dan yang terakhir tim investigasi penyebab kecelakaan.
Baca Juga:
Cek-cok kecil yang terjadi bermula dari 15 personel tim KNKT Rusia yang hendak ke titik utama evakuasi di pundak Gunung Salak I dan II, tiba menghentikan perjalanannya di Puncak Salak I, sekitar pukul 12:35. Perjalanan terhenti lantaran dua personelnya lagi-lagi meminta pulang ke posko, karena berkondisi lemah. Parahnya, kedua personel tersebut minta dijemput dengan menggunakan helikopter. Terang saja, hal ini tidak diamini tim gabungan di posko utama.
Baca Juga:
BOGOR- Tim gabungan evakuasi dan penyelamatan pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 di Pasirpogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor,
BERITA TERKAIT
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK