Pasukan Saleh Bombardir Para Tetua Suku
Sabtu, 28 Mei 2011 – 10:34 WIB
"Kita harus menghentikan aksi kriminal yang mencederai hak-hak kita sebagai warga negara dan pemberontakan yang mengancam stabilitas negeri ini," tulis kubu Saleh alam pesan pendek yang beredar kemarin. Mereka mengklaim aksi oposisi yang meneriakkan revolusi dan menuntut perubahan sebagai bentuk pelanggaran konstitusi. Sebaliknya, oposisi menilai represi Saleh sebagai bibit perang sipil.
Sementara itu, menyusul AS, pemerintah India juga mengimbau seluruh warganya yang berada di Yaman untuk segera pulang. Konon, di negeri yang sedang tercabik perang saudara tersebut, terdapat sedikitnya 14.000 warga India. "Seluruh warga India di Yaman diimbau untuk segera meninggalkan negara tersebut dengan sarana apapun yang memungkinkan," terang Kementerian Luar Negeri dalam situsnya.
Dalam imbauan tersebut, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Manmohan Singh itu juga memerintahkan seluruh warga India yang berada di Yaman untuk menghindari ke luar rumah. "Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seluruh warga India yang tinggal di Yaman diimbau dengan sangant untuk tidak meninggalkan rumah," tulis kementerian lebih lanjut. Tapi, Kedutaan India di Sanaa akan tetap beroperasi normal. (AP/AFP/BBC/hep/ami)
SANAA - Presiden Ali Abdullah Saleh sama sekali tak mengindahkan seruan masyarakat internasional. Sehari setelah memerintahkan penangkapan para tetua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Terima Kekalahan, Kamala Harris Berharap Amerika Tak Menuju Era Kegelapan
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dipastikan Menang Pilpres, Donald Trump Berjanji Akan Menyembuhkan Amerika