Pasutri Bisnis Susu Buah, Sehari Bisa Jual 100 Botol
Bahar –sapaan akrab Baharudin-- pun berpikir untuk menemukan bisnis lain. Ia pun menemukan ide berbisnis susu yang dikreasikan dengan warna dan rasa yang dapat membuat orang suka dengan produk ini.
“Kami membuat bisnis ini juga untuk membantu mahasiswa yang sedang melakukan tugas kewirausahaan tapi tidak memiliki modal, kami ajak sebagai partner kerja,” tambah lulusan S1 Universitas Trisakti Jakarta ini.
Pun di Semarang, ia juga menggandeng banyak partner. Namun saat awal masuk Semarang, Bahar dan Heni merasa ragu berpromosi setelah melihat Semarang kota transit.
Namun setelah keduanya melakukan promosi menggunakan mini cooler ke daerah wisata selama satu bulan, akhirnya mendapatkan sekitar 20 partner.
Diakui, usaha yang baru dirintis selama 3 bulan ini mengalami beberapa permasalahan, salah satunya penjiplakan produk kuliner ini. “Bahkan ada 5 penjiplak produk kami di Semarang,” akunya.
Namun belajar dari pengalaman berbisnis di Bali, Bandung, dan Jakarta, yang juga pernah mengalami kegagalan namun mampu bangkit, membuat keduanya sudah tahan banting dengan kendala tersebut.
Bahkan dengan perjuangan gigih, kini penjiplak produknya yang masih bertahan tinggal satu orang.
“Waktu merintis usaha dulu kami tidak punya blender, kemudian untuk memanaskan susu menggunakan teko listrik. Tapi, sekarang bisa menjual 50 lebih botol tiap harinya, pernah juga menjual sampai 100 botol. Hal ini membuat kami selalu bersyukur dengan apa yang dikasih Allah SWT,” ucap Heni.
Baharudin mengaku merintis bisnis susu buah sejak masih mahasiswa, saat dirinya mendapat tugas kewirausahaan dari dosennya.
- Kebutuhan Susu Segar Meningkat, Garudafood Perkuat Peternak Sapi Perah Lokal
- 4 Bahan Alami yang Bikin Kulit Wajah Makin Bersinar
- Minum Susu Segar, Alternatif Berbuka Puasa yang Sangat Baik
- Kementan Minta Peternak Sapi Perah Sasar Kuliner
- Perlu Perpres untuk Atur Rasio Impor Susu
- Penyerapan SSDN Dihapus, Peternak Merasa Terpukul