Pasutri Ini Nekat Membuat Laporan Palsu Kehilangan Sepeda Motor, Begini Jadinya

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan suami istri (pasutri), warga Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, NS (37) dan OM (41), harus berurusan dengan polisi. Pasutri itu ditangkap polisi akibat membuat laporan palsu soal kehilangan sepeda motor.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan kejadian itu berawal saat NS memerintahkan istrinya, OM, mendatangi Mapolres Kotamobagu, Senin (23/5), untuk membuat laporan kehilangan sepeda motor milik mereka di Pasar Serasi.
"Setelah dilakukan penyelidikan oleh petugas, ternyata laporan kehilangan tersebut tidak benar," kata Kombes Abraham kepada JPNN.com, Rabu (1/6).
Dia menambahkan berdasar hasil penyelidikan, sepeda motor yang dilaporkan hilang oleh OM sudah ditemukan oleh petugas di daerah Passi, Minggu (22/5).
"Sepeda motor yang ditemukan ternyata merupakan barang bukti kejahatan yang digunakan oleh NS untuk membantu melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor bersama adiknya AS, sehingga sudah diamankan di Makopolres Kotamobagu," kata Abraham.
OM pun akhirnya ditangkap polisi. Sebelumnya, polisi lebih dulu menangkap NS atas dugaan keterlibatan dalam aksi pencurian kendaraan bermotor.
"Dari hasil interogasi, keduanya mengaku sengaja membuat laporan kehilangan agar terhindar tagihan tiap bulannya dari (perusahaan) finance," kata Abraham Abast.
Pasutri itu dijerat Pasal 242 KUHP Juncto Pasal 55 Subsider Pasal 220 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. (cr3/jpnn)
Pasutri di Bolaang Mongondow, Sulut, ditangkap polisi karena membuat laporan palsu soal kehilangan sepeda motor.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Polisi Ungkap Pencurian 18 Ton Batu Bara di Cirebon, Tangkap 3 Pelaku
- Lagi Bikin Video, Remaja di Pekanbaru Dikeroyok Geng Motor Bersenjata, 7 Pelaku Ditangkap Polisi
- Prof Titik Mengkritisi Perluasan Kewenangan Kejaksaan dan Polri
- Bongkar Aktivitas PETI di Kuansing, Polda Riau Tetapkan 4 Tersangka
- Kasus Kematian Darso, AKP Hariyadi Ditahan Polda Jateng
- 6 Polisi Diduga Mengintimidasi Band Sukatani, Kasusnya Dilimpahkan ke Mabes Polri