Patok Negara Diduga Hilang, Kasad Bilang Aman
Rabu, 12 Oktober 2011 – 08:17 WIB

Patok Negara Diduga Hilang, Kasad Bilang Aman
Pemerintah Provinsi Kaltim sebenarnya telah memberikan perhatian dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 23 miliar. Anggaran itu untuk pemasangan tetrapod sebagai pemecah ombak agar abrasi bisa diminimalisasi. Selain itu, pemasangan tetrapod diharapkan dalam mengembalikan kondisi pulau seperti awalnya.
Rencananya pemasangan tetrapod sepanjang 400 meter. Saat ini tetrapod yang dibuat di Tarakan baru sebanyak 5.000 buah dari 12 ribu buah yang direncanakan. Pemasangan tetrapod ditarget rampung pada Desember tahun ini.
Namun, kata Gamalis, perhatian terhadap batas negara tidak cukup hanya dilakukan pemerintah provinsi. Pemerintah pusat pun harus memberi perhatian. “Ini masalah nasional. Jadi pemerintah pusat harus menindaklanjuti,” tegasnya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, penanganan abrasi di Pulau Sambit harus dilakukan secepatnya. “Kalau terlambat mercusuar di sana (Pulau Sambit) bisa roboh,” ujarnya. Sementara Mudiyat Noor, anggota DPRD Kaltim lainnya menambahkan, penanganan abrasi di Pulau Sambit harus melibatkan pemerintah pusat. “Sekarang pondasi mercusuar di sana (Pulau Sambit) sudah terendam. Pemerintah pusat harusnya ikut bertanggung jawab,” ujarnya.
TANJUNG REDEB- Abrasi yang semakin parah di Pulau Sambit tidak hanya sekadar informasi. Anggota DPRD Kaltim yang berkunjung ke pulau terluar Indonesia
BERITA TERKAIT
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar