Patrialis, Dari Dosen Berakhir di Balik Teralis Sel KPK
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan keprihatinanya atas operasi tangkap tangan yang menimpa hakim Mahkamah Konstitusi.
Meskipun begitu dia tetap meminta masyarakat menunggu proses hukum tuntas. "Tentu kita sangat prihatin karena ini lembaga hukum," ujar JK di kantor Wakil Presiden, kemarin (26/1).
Dia juga menepis anggapan soal latar belakang Patrialis yang berasal dari partai politik. Menurut JK, kader partai atau bukan itu tidak menjadi jaminan seseorang bisa terjerembab dalam pusara kasus korupsi.
Sebab, selama ini yang sudah dijebloskan ke penjara karena korupsi berasal dari berbagai macam latar belakang. Mulai dari partai politik, profesional, pejabat, dan pengusaha.
"Tidak berarti kalau dari partai itu pasti salah, ndak juga, Tergantung orangnya," urai pejabat berlatar belakang politisi dan pengusaha itu.
Selain itu, JK juga tidak yakin kalau penangkapan itu terkait pergantian hakim konstitusi dan revisi undang-undang antikorupsi.
"Karena saya sendiri belum dengar tapi yang begini kan informasi yang timbul kan," tambah dia. (tyo/far/bil/jun/syn/bay/lum)
Penangkapan Hakim Konstitusi Penggemar Golf
Hakim MK Patrialis Akbar resmi berstatus tersangka dugaan suap “jual beli” keputusan uji materi atau judicial review (JR).
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Ketua PKB Mengingatkan Hasbiallah Ilyas soal OTT KPK
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas