Patrialis Pasang Badan untuk SBY
Terkait Penerbitan Grasi untuk Syaukani
Jumat, 20 Agustus 2010 – 19:19 WIB
Lantas mengapa bisa terlambat? Patrialis mengatakan, hal itu dikarenakan salinannya pertimbangan grasi dari MA ke Sekretariat Negara juga terlambat. Namun menurut Patrialis, kalaupun tidak ada grasi sebenarnya Syaukani dalam dua bulan ke depan bakal memasuki masa bebas bersyarat.
Karenanya Patrialis meminta masyarakat tidak menyudutkan Presiden terkait grasi untuk Syaukani. "Karena ini adalah kasus korupsi, saya sebagai pembantu presiden berkewajiban memberikan masukan kepada presiden. Jadi supaya Presiden jangan disalahkan orang. Kalau salah, itu saya. Tapi mudah-mudahan tidak salah," ucapnya.
Seusai menjenguk Syaukani, Patrialis yang didampingi Dirjen Pemasyaralkatan Unstung Sugiyono juga mengungkapkan kondisi mantan politisi Golkar Kaltim itu. Meski tak menyebut jenis sakitnya, namun Patrialis menggambarkan kondisi Syaukani.
"Ternyata memang benar beliau (Syaukani) itu kayak mayat. Badannya itu sudah tidak bisa bergerak lagi. Kaku. Matanya juga sudah buta, dan ngomongnya juga sudah nggak jelas. Manusiawi atau nggak kita membiarkan orang seperti itu?" sergahnya.(rnl/ara/jpnn)
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM membela keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait grasi untuk Syaukani Hassan Rais, mantan Bupai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sakti Wahyu Trenggono Masuk Kategori Menteri Terbaik Versi LPI
- Erick Thohir Masuk Daftar Menteri Terbaik Menurut Survei LPI
- Hasil Survei LPI: Budi Gunawan Menteri Terbaik
- 2 Desa di Tapsel Diterjang Banjir Bandang, 495 KK Terdampak
- Jelang Libur Nataru, Status Gunung Dieng Naik ke Level Waspada
- Kenaikan HJE Rokok Tidak Mendukung Upaya Prokesehatan