Patrialis: Penjelasan Kapolri Dinginkan Suasana

Patrialis: Penjelasan Kapolri Dinginkan Suasana
Patrialis: Penjelasan Kapolri Dinginkan Suasana
"Dalam melaksanakan tugas-tugas dan wewenang tersebut, jangan sampai ada perilaku anggota Polri yang melebihi amanah konstitusi itu, yang pada akhirnya mendorong institusi wakil rakyat untuk berubah pikiran. Misalnya dengan meletakkan kepolisian di salah satu departemen," ujarnya pula menambahkan.

"Dalam perspektif institusi, kita bangga dengan proses reformasi yang saat ini tengah berlangsung dalam tubuh Polri. Proses tersebut jangan sampai tercemar hanya gara-gara tindakan segelintir anggota Polri yang keluar dari garis hukum," imbuh Patrialis pula.

Makanya katanya, siapapun itu termasuk Kapolri, harus tunduk dan patuh pada hukum, di mana penegakan hukum harus berpedoman pada hukum yang berlaku serta faktor sosiologis masyarakat. "Dalam pemberantasan teroris, sebaiknya para pelaku ditangkap hidup-hidup guna menggali informasi yang lebih luas dan menghindari perilaku menghukum orang tanpa melalui proses hukum," kata Patrialis pula, sembari menyatakan penyesalannya atas penembakan di Temanggung, Jateng dan Jatiasih, Bekasi, terhadap orang yang disangka teroris.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat (21/8), juru bicara Mabes Polri Inspektur Nanan Soekarna disebut mengatakan bahwa pihak polisi akan mengikuti aktivitas dakwah, serta akan menempel lebih terbuka dan terus memantau. Namun kemudian, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dalam jumpa persnya bersama Menteri Agama Maftuh Basyumi dan Menteri Komunikasi dan Informasi Muhammad Nuh di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/8), menegaskan bahwa pihak kepolisian tak pernah menyatakan melakukan pengawasan terhadap aktivitas dakwah.

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, H Patrialis Akbar, menyambut baik pernyataan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) yang menegaskan bahwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News